Pemuda di Bali Tewas Tersambar Petir saat Bermain Ponsel, Sempat Kejang-kejang dan Tubuhnya Kaku
Seorang pemuda di Kintamani, Bali tewas setelah tersambar petir. Sempat mendapat pertolongan di Puskesmas
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda di Kintamani, Bali meninggal dunia setelah tersambar petir, Minggu (22/1/2023).
Korban bernama I Gede Bagus Kastika Yana (23) tersebut tersambar petir di pondokannya.
Mengutip TribunBali.com, Gede Kastika tersambar petir saat bermain ponsel miliknya.
Meninggalnya korban dikonfirmasi Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto.
Ia mengatakan, pemuda 23 tahun tersebut sedang duduk di teras bangunan.
Lalu, tiba-tiba terdengar suara petir dan menyambar korban.
Baca juga: Pria di Situbondo Tersambar Petir saat Ngecas HP, Pingsan hingga Tak Ingat Siapa Dirinya saat Sadar
Korban pun berteriak kesakitan dan meminta tolong orang tuanya yang saat itu berada di dalam bangunan.
"Dia sempat berteriak minta tolong pada orang tuanya, yang saat itu berada di dalam pondokan," ujarnya.
Orang tua korban pun langsung keluar rumah dan menolong anaknya.
Saat ditemukan, tubuh korban kejang dan kaku.
Korban pun di bawa ke Puskesmas Kintamani I untuk mendapatkan pertolongan.
"Namun 20 menit selum tiba di puskesmas Kintamani I, korban telah meninggal dunia," kata Kapolsek Kintamani.
Ketut Erry Soena Putra selaku Camat Kintamani mengatakan, saat kejadian, di wilayahnya sedang terjadi hujan deras, sekitar pukul 14.00 WIT.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Aceh Terendam Banjir: Ribuan Warga Mengungsi hingga Pemerintah Beri Bantuan
Lalu, pada pukul 16.00 WIT, hujan lebat tersebut disertai dengan petir.
"Memang benar ada informasi musibah orang meninggal dunia tersambar petir."
"Lokasinya di pondokan di Banjar Merta, Desa Awan, Kintamani," ucapnya.
Pria di Situbondo Tersambar Petir saat Ngecas HP
Beberapa waktu lalu, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Suboh, Situbondo, Jawa Timur.
Abdul Bari (59) warga Desa Buduan, harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan setelah tersambar petir.
Ia tak sadarkan diri setelah tersambar petir di rumahnya.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Senin, 23 Januari 2023: Laut Maluku bagian Utara Capai 4 Meter
Abdul mengaku, tersambar petir ketika bermain handphone sambil mengecas.
"Setelah sadar, saya baru tau kalau sudah ada di rumah sakit ini," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (17/1/2023).
Sesaat setelah sadar, Abdul sempat tak ingat apa yang dialaminya.
"Waktu itu sangat tidak apa-apa," lanjut Abdul.
Sebelum kejadian, Abdul sempat melakukan siaran di studio radio lokal miliknya.
Ia juga mengaku tak ingat ada suara petir dan tiang pemancarnya patah dan jatuh.
"Yang saya ingat hanya waktu siaran radio saja," ucapnya.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Aceh Terendam Banjir: Ribuan Warga Mengungsi hingga Pemerintah Beri Bantuan
Dr Fanti Nur Rohabi mengungkapkan, kondisi Abdul sudah membaik.
Ia mengatakan, kondisi Abdul telah membaik setelah mendapatkan perawatan intensif selama 24 jam.
Ia juga mengatakan, Abdul tak mengingat siapa dirinya dan tak berbicara saat pertama kali dibawa ke rumah sakit.
"Waktu itu keluarga mendengar sesuatu, dan ternyata antena pemancar radionya parah dan jatuh," pungkasnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunBali, Muhammad Fredey Mercury)(TribunJatim.com, Izi Hartono)