Warga Bantu Evakuasi SAM Air yang Tergelincir hanya dengan Tali, Terjadi Insiden karena Hindari Awan
Sebuah pesawat milik SAM Air tergelincir ketika mendarat di Bandara Beoga, Puncak, Papua Tengah, Senin (23/1/2023).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat milik SAM Air tergelincir ketika mendarat di Bandara Beoga, Puncak, Papua Tengah, Senin (23/1/2023).
Pesawat yang dipiloti Captain Alexander dan Dasly sebagai Co-Pilot ini terbang dari Timika, Kabupaten Mimika.
Ipda Donny Bisai selaku Kapolsek Beoga mengatakan, pesawat tergelincir karena saat akan mendarat menghindari awan hitam.
"Menurut info pilot, dia saat mau mendarat menghindari awan hitam di pintu masuk bandara sehingga dia agak naik sedikit baru turun," ujarnya.
Ia juga mengatakan, posisi landasan di bandara yang miring.
"Posisi landasan agak miring sehingga saat mendarat tergelincir," sambung Donny.
Baca juga: Pesawat SAM Air Tergelincir di Bandara Beoga Papua Tengah, Tak Ada Korban Jiwa
Donny memastikan, delapan penumpang dan tiga kru pesawat selamat dan tak mengalami luka.
Namun, pesawat mengalami kerusakan.
Sayap pesawat milik SAM Air ini patah dan langsung dievakuasi ke pinggir landasan pacu.
Donny juga mengatakan, TNI-Polri langsung turun untuk evakuasi pesawat.
"Tadi TNI-Polri sudah evakuasi pesawat dari landasan sehingga bandara bisa digunakan lagi," kata dia.
Baca juga: Air India Kena Denda 37 Ribu Dolar AS Buntut Kasus Penumpang Kencingi Lansia di Pesawat
Warga Bantu Evakuasi
Ratusan warga pun ikut membantu mengevakuasi pesawat SAM Air.
Mengutip TribunPapua.com, pesawat ditarik oleh warga dengan menggunakan tali.
Warga juga ada yang mendorong pesawat di bagian belakang.
Aksi warga ini terjadi pada pukul 14.36 WIT.
Mereka berbondong-bondong menarik pesawat SAM Air yang tergelincir.
Proses evakuasi dramatis ini sempat terekam kamera dalam video berdurasi 1.38 menit dan tersebar di media sosial.
Kata Pihak Maskapai
Pemilik Maskapai SAM Air, Wagus Hidayat mengatakan, kondisi pesawat tersebut dalam layak terbang.
"Saya mendapatkan konfirmasi dari Alex semua berjalan dengan normal, Bandara Beoga berada di ketinggian lebih dari 5.000 feet dan panjang lapangan sekitar 500 meter lebar 25 meter,"ujarnya di Sentani, Distrik Sentani, Senin (23/1/2023).
Ia juga mengatakan, pesawat sempat mengalami turbulensi saat sebelum mendarat.
Saat di udara pun, sudah ada kontak namun di bandara ada dua pesawat yang sedang unloading.
Karena pesawatnya cukup lebar, pilot mengurangi kecepatan.
Pesawat bisa landing dengan hard landing dan menyebabkan lepas kendali.
Pada akhirnya, pesawat tergelincir ke arah kanan.
(Tribunnews.com, Renald/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari/Putri Nurjannah Kurita)