Hilang Selama 23 Hari, Balita asal Cilegon Korban Penculikan Ternyata Dijadikan Pengemis di Jakarta
AS, warga Lingkungan Jombang Cemara, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon dilaporkan hilang dibawa kabur saudara tiri ibu korban
Editor: Eko Sutriyanto
Ia membawa anak untuk untuk dimanfaatkan menjadi badut atau pengemis jalanan.
"Lalu dibawa ngebadut di Jakarta Selatan," ungkapnya
Dia mengaku, penghasilan mengamen bersama korban AS dalam satu hari menghasilkan 80-100 ribu.
"Sehari dapet 80 -100 ribu," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Mochmad Nandar mengatakan pelaku membawa korban ke wilayah Jakarta, Kalideres dan Kota Tua.
"Jadi berpindah-pindah untuk memperkerjakan korban meminta-minta atau mengemis," jelas Nandar.
Aparat gabungan menemukan korban usai mengamen di Pasar Minggu Jakarta.
"Ditemukan baru selesai ngamen baru selesai melaksanakan kegiatan mengamen, saat ditemukan kondisi si anak dalam keadaan sehat meskipun kondisi tubuh agak kotor dan kurang terurus dan dalam kondisi kelaparan," ungkapnya.
"Tempat istirhahat masih kita dalami cuma ada satu tempat yang biasa mereka untuk singgah istirahat di suatu musola di wilayah Pasar Minggu," katanya.
Atas perbuatannya, Pelaku dikenakan Pasal 83 junctio Pasal 76F Undang-undang (UU) nomor 35 Tahun 2014, tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan anak atau Pasal 332 KUHP.
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Penculik Anak di Cilegon Ngaku Jadikan Korban Badut Jalanan, Penghasilan Rp 100 Ribu per Hari
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.