Mortir yang Ditemukan Tukang Bangunan di Ceper Klaten Diledakkan
Mortir yang ditemukan diduga kuat masih aktif sehingga perlu untuk diledakkan agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Almurfi Syofyan
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Tim Gegana Sat Brimob Polda Jawa Tengah meledakkan benda diduga mortir yang ditemukan saat pengerjaan pondasi Masjid Al Manaar di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pemusnahan dilakukan di sebuah lapangan di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Kapolsek Ceper, AKP Joko Aris Narimo mengatakan, mortir yang ditemukan diduga kuat masih aktif sehingga perlu untuk diledakkan agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Mortir sudah didisposal di sebuah lapangan di daerah Trucuk Klaten oleh tim Gegana Polda Jateng," ujarnya pada wartawan, Rabu (25/1/2023) siang.
Ia mengatakan, benda tersebut awalnya ditemukan oleh seorang pekerja pada Selasa (24/1/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Populer Internasional: Granat Aktif di Tubuh Tentara Ukraina - Raja Terakhir Yunani Meninggal Dunia
Benda itu ditemukan oleh pekerja tertimbun di kedalaman sekitar satu meter.
"Oleh warga benda tersebut dipindahkan ke ember di pinggir fondasi bangunan, menjelang magrib dan selanjutnya dipindahkan ke rumah," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah benda diduga mortir ditemukan oleh seorang pekerja yang sedang menggali fondasi Masjid Al Manaar di Dukuh Ngawonggo, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Saat itu, cangkul yang digunakan oleh pekerja bernama Tri Sulistio menghantam besi saat menggali fondasi masjid pada kedalaman satu meter.
Benda diduga mortir tersebut ditemukan pada Selasa (24/1/2023) siang.
"Saya lalu menghentikan mencangkul, lalu saya coba bersihkan beberapa sudut tanah dan ternyata itu sejenis mortir," ucap penemu mortir itu, Tri Sulistio (40) saat TribunJogja.com temui di lokasi, Rabu (25/1/2023).
Ia menjelaskan, setelah benda itu berhasil dikeluarkan dari dalam tanah diketahui jika mortir tersebut memiliki panjang sekitar 20 sentimeter.
"Bentuk mortirnya seperti ketela pohon, memanjang dengan kondisi sudah berkarat. Semalam diinapkan di rumah seorang warga," ucapnya.