Kepala Sekolah SD di Pinrang Dicopot Karena Menganiaya Muridnya Sendiri
Kasus dugaan penganiayaan yang menjerat T saat ini masih bergulir di Polres Pinrang.
Editor: Erik S
Ayah AS, Herno membeberkan kronologi dugaan pemukulan yang dilakukan T terhadap AS.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 09.00 Wita.
"Waktu itu, anak saya sedang berada di kelas bersama teman-temannya. Tiba-tiba Pak T ini datang dan langsung menarik anak saya ke ruang kerjanya," kata Herno kepada Tribun Timur, Selasa (17/1/2023).
Dikatakan, di dalam ruangan itulah AS menerima pukulan.
"Dari penuturan anak saya, saat itu Pak T menuduh anak saya yang mengambil kunci laci dan uangnya. Kemudian anak saya jawab kalau bukan dia. Tiba-tiba Pak T memukul perut anak saya," tuturnya.
T yang mendengar pengakuan AS kemudian tidak percaya dan bilang kalau AS berbohong.
"Pak T kembali memukul anak saya di bagian pipi kanan dan anak saya terjatuh ke lantai. Pak T jongkok dan masih memukul anak saya di bagian kepala," ucapnya.
Tidak hanya memukul, Herno mengatakan, kalau T juga mengancam anaknya dengan memperlihatkan sebuah parang.
Baca juga: Pemuda di Bandung Aniaya Pacarnya Karena Tidak Mau Diajak ke Rumah Kosong
"Dia ambil parang tapi tidak sampai di kasi keluar. Hanya mengancam saja," sebutnya.
Herno mengaku, anaknya sempat pingsan saat dipukul oleh T.
Herno baru mengetahui anaknya dipukul setelah diberitahu oleh nenek AS.
"Anak saya ini tinggal sama neneknya. Jadi waktu anak saya pulang sekolah itu, dia hanya diam di kamar. Padahal anaknya aktif. Malamnya, neneknya tanya dia kenapa. Trus anak saya bilang kalau sudah dipukul oleh Pak T,"tuturnya.
Nenek AS pun langsung memeriksa badan AS dan menemukan luka memar di perut, pelipis dan benjolan di kepala cucunya itu.
"Neneknya telpon saya suruh datang untuk lihat kondisi anak saya," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.