Orang Tua Murid SD di Bogor Dapat Teror Penculikan Melalui Grup WhatsApp, Polisi Langsung Cek Lokasi
Aksi teror ini beredar di grup WhatsApp melalui rekaman suara maupun broadcast massage.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror penculikan membayangi orang tua murid Sekolah Dasar (SD) di sejumlah wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
Aksi teror ini beredar di grup WhatsApp melalui rekaman suara maupun broadcast massage.
Terbaru, teror terjadi di SDN Cilendek 4, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Dalam rekaman suara yang diterima TribunnewsBogor.com, dalam suara itu dinarasikan bahwa seorang ibu mengabarkan anaknya yang bersekolah di SDN Cilendek 4 mengalami teror penculikan.
Baca juga: Hilang Selama 23 Hari, Balita asal Cilegon Korban Penculikan Ternyata Dijadikan Pengemis di Jakarta
"Ibu maaf sudah ganggu istirahatnya ibu. Ini mamahnya.... Saya mau ngasih tahu ke ibu ya bu, tolong disebarkan di grup, tadi pas anak saya pulang sekolah, hampir aja kejadian tadi ada mobil merah, berhenti depan anak saya, pintunya sudah dibukain. Untungnya ada kakak saya yang dibengkel nyamperin, terus orang itu langsung pergi. Soalnya ini kan lagi musim culik, ini anak saya juga hampir saja kejadian. Udah gitu aja, saya cuma ngasih tahu aja bu," kata seorang ibu dalam rekaman suara yang dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jumat (27/1/2023).
Menyikapi aksi teror tersebut, Kapolsek Bogor Barat Kompol Sri Marheni Rai mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi tersebut dan langsung melakukan pengecekan terhadap kabar tersebut.
Dari hasil pengecekan, kata Sri, pihaknya dibuat kebingungan dengan keterangan yang dibuat pertama kali oleh seorang ibu.
"Saya tanya si ibu yang pertama menyebarkan pertama kali. Dia juga dapat (informasinya) dari orang, gitu loh. Sudah kita cek, untuk SDN Cilendek 4 tidak ada (upaya penculikan), sudah kita sudah turun," kata Sri saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Sri menjelaskan, dari hasil pengecekan pihaknya menyimpulkan bahwa kabar tersebut bisa dipastikan kabar hoaks.
"Sementara begitu (hoaks). Terkait itu hoaks atau tidak, kenyataannya kita tetap turun, tidak ada kejadian itu," tambahnya.
Meski begitu, kata Sri, pihaknya saat ini waspada terkait teror penculikan anak yang sedang ramai ini.
"Tapi walaupun bagaimana kita kan harus tetap waspada ya, tetapi jangan membuat kegaduhan. Waspada boleh, kita selalu waspada semuanya, apalagi terhadap anak-anak kita," tandasnya. (Rahmat Hidayat/TribunBogor)