Samanhudi Diduga Dalangi Perampokan Setelah Bertemu Residivis Kasus Pencurian di Lapas Sragen 2020
Saat dipenjara, Samanhudi berkenalan dengan seorang residivis kasus pencurian dan kekerasan. Di situlah Samanhudi menjadi dalang perampokan.
Editor: Dewi Agustina
"Ini si S (Samanhudi) perannya memberikan informasi terkait uang dan lokasi rumah dinas, iya (mapping untuk eksekusi)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.
Totok mengatakan Samanhudi dan para tersangka lainnya itu bertemu di Lapas Sragen pada 2020.
"Diawali 2020, berkisar Agustus-Februari 2021, saat tersangka yang telah ditangkap kemarin, itu sama-sama sedang menjalani hukuman pidana di salah satu LP di Jateng," ucap Totok.
Saat berada di satu lapas itu, Samanhudi berkenalan dengan seorang tersangka yang sudah lima kali menjadi residivis kasus pencurian dan kekerasan.
"Tersangka sebelumnya memang sebagai pelaku 365 KUHP, dia lima kali residivis, dan saudara S (Samanhudi) sudah tahu profil tersangka sebelumnya," ujarnya.
Samanhudi lalu memberikan informasi kepada tersangka lainnya itu dan komplotannya soal tempat penyimpanan uang dan waktu yang tepat untuk melakukan perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso.
Baca juga: Terlibat Perampokan Wali Kota Blitar, Ini Peran Samanhudi Anwar hingga Responsnya Soal Balas Dendam
"Kemudian di situ mereka ketemu, (Samanhudi) memberikan info, selanjutnya oleh saudara tersangka NT dan satu tim lima orang kemudian dilakukan curas di bulan Desember 2022," ucapnya.
Polisi masih mendalami apa motif Samanhudi merancang perampokan ini. Namun, diduga terkait dendam politik.
Pasalnya, saat baru keluar dari Lapas Sragen pada 2022 lalu, Samanhudi sempat menyebut dirinya dizalimi sehingga harus mendekam di penjara atas kasus suap pada 2018.
Ia kemudian mengancam akan melakukan balas dendam.
"Saya akan terjun ke politik (lagi), karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam," kata Samanhudi kepada wartawan di rumahnya di Jalan Kelud, Kota Blitar, Senin (11/10/2022).
Saat dikonfirmasi wartawan terkait dugaan motif balas dendam itu, Samanhudi membantah.
Ia menolak dendamnya dikaitkan dengan perampokan yang dialami oleh Santoso. Menurutnya, dendamnya hanya di persoalan Pilkada saja.
"Opo (apa)? Saya enggak tahu. Saya enggak tahu. Sopo sing (siapa yang) balas dendam," ujar Samanhudi saat digelandang langsung oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar, di Mapolda Jatim, pada Jumat (27/1/2023).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.