Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Imbauan Kapolres Wonosobo dan Kapolresta Solo soal Isu Penculikan Anak yang Marak Beredar

Berikut ini tanggapan dua Kapolres Wonosobo dan Kapolres Solo soal isu penculikan yang beredar.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Imbauan Kapolres Wonosobo dan Kapolresta Solo soal Isu Penculikan Anak yang Marak Beredar
glocalkhabar.com
Ilustrasi penculikan - Berikut ini tanggapan dua Kapolres Wonosobo dan Kapolres Solo soal isu penculikan yang beredar 

TRIBUNNEWS.COM - Di beberapa wilayah di Indonesia beberapa waktu ini diramaikan oleh maraknya isu penculikan anak.

Satu di antaranya yakni di Wonosobo, Jawa Tengah.

Akhir-akhir ini, ada beberapa berita yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp yang menarasikan soal penculikan anak.

Ada juga video seorang laki-laki menghampiri seorang anak di depan rumah yang diduga penculikan.

Menanggapi isu tersebut, AKBP Eko Novan Prasetyopuspito selaku Kapolres Wonosobo, mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran.

Ternyata setelah ditelusuri, video tersebut merupakan berita hoaks atau berita bohong.

Baca juga: Setiap Sekolah di Yogyakarta Dijaga Dua Polisi Antisipasi Penculikan Anak

"Kami telah menelusuri berita itu dan itu tidak benar. Dan melalui akun Instagram kami telah diberikan stempel bahwa itu adalah berita hoaks," ucapnya seperti yang diberitakan TribunJateng.com.

Berita Rekomendasi

Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam menanggapi berita yang belum pasti kebenarannya.

"Kemudian false news atau berita salah bisa jadi kejadiannya tahun lalu sekarang disebar lagi. Ada lagi berita ilegal seperti pornografi, judi online, radikalisme. Masyarakat harus lebih jeli dengan melihat beberapa berita ini," imbuhnya.

Di sisi lain, Eko juga mengapresiasi masyarakat Wonosobo yang proaktif dalam menanggapi berita yang beredar.

"Masyarakat dalam melihat berita harus proaktif bukan reaktif. Jadi ditanyakan kepada pihak yang berwenang, benarkah berita itu," tuturnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk memiliki sifat pasif dalam melihat berita.

"Bersikap pasif dalam artian jangan terlalu aktif. Contoh mereka dapat berita langsung di share. Ini tidak baik ibaratnya kecepatan tangan melebihi kecepatan otak belum tahu kebenarannya," jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke tingkat desa.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas