Fakta Siswi SD Dikeroyok 4 Teman Laki-laki: Kronologi, Pemicu hingga sempat Pingsan di Sekolah
Siswi SD di Sukabumi dikeroyok empat teman laki-laki di sekolah karena tak pinjamkan penghapus. Berikut faktanya
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - RZ (12), siswi Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban penganiayaan.
RZ dikeroyok oleh empat orang temannya saat jam sekolah pada Kamis (2/2/2023).
Akibat pengeroyokan tersebut, RZ mengalami luka lebam di tangan kiri dan dikhawatirkan terdapat luka di kepala.
Pemicu pengeroyokan tersebut karena korban tak meminjamkan penghapus kepada salah satu pelaku.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta siswa SD dikeroyok empat temannya di Sukabumi:
Kronologi Kejadian
Baca juga: Bocah di Sukabumi Dikabarkan Pingsan Usai Dibekap OTK, Polisi Bilang Tak Ada Bukti
Melansir TribunJabar.id, Ibu RZ, A menceritakan pengeroyokan yang menimpa anaknya terjadi saat kegiatan pembelajaran di sekolah.
Saat itu, salah seorang pelaku meminjam penghapus kepada korban.
"Jam 09.00 saat jam sekolah, berawal dari temannya yang pinjem penghapus ke anak saya."
"Sama anak saya enggak dikasih soalnya lagi dipakai," ujarnya, Sabtu (4/2/2023).
Setelah itu, pelaku yang tak dipinjami penghapus berkumpul dengan tiga teman lainnya lalu memukuli korban.
A menuturkan, anaknya dianiaya secara membabi buta menggunakan tangan, buku, hingga gagang sapu.
"Anak saya sempat melawan juga, cuma anak cewek ngelawan anak cowok berempat kan bakal ngaruh (kalah)," jelasnya.
A menuturkan, penganiayaan itu dilakukan oleh keempat pelaku hingga menjelang jam istirahat sekira pukul 10.00 WIB.
"Digebukin gantian gitu hingga nangis beberapa kali," terangnya.
Dikira Meriang
Baca juga: Warga di Pangandaran Jabar Keroyok ODGJ Karena Diduga Sebagai Penculik
Setelah mendapatkan perlakukan itu, korban pulang ke rumah dalam kondisi lemas.
Namun, ia tak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orangtuanya.
"Saat itu, saya belum tahu kalau digebukin sama temannya, dikira sakit biasa."
"Malamnya dia meriang, saya kasih obat, terus muntah," bebernya.
Pingsan di Sekolah
Keesokan harinya, korban tetap pergi ke sekolah, meski kondisinya lemah.
Sekira pukul 09.00 WIB, teman korban datang ke rumah dan menyampaikan bahwa RZ pingsan.
A pun langsung memastikan kondisi anaknya dengan menghubungi wali kelas.
"Dia belum pernah pingsan sebelumya, baik-baik saja. Setelah itu baru temannya memberitahu kejadian Kamis kemarin dipukulin sama empat anak."
"Kemarin tangannya nyampe bengkak berdarah, dilihat sudah agak lumayan sembuh. Cuma kalau dipegang masih sakit karena ada memar," paparnya.
Baca juga: Oknum PNS di Bandar Lampung Aniaya Penjual Martabak Karena Tidak Terima Disuruh Geser Mobil
Lapor Polisi
Tak terima dengan kejadian yang menimpa korban, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke polisi.
Kapolsek Jampangtengah, AKP Usep Nurdin membenarkan terkait laporan tersebut.
"Keluarga korban sudah melaporkan kejadian tersebut, kami dari Polsek melakukan penanganan awal."
"Selanjutnya akan ditangani unit PPA Satreskrim Polres," ucap Usep saat dikonfirmasi TribunJabar.id, Sabtu (4/2/2023).
Usep menjelaskan, pengeroyokan diduga dipicu karena korban tak meminjamkan penghapus kepada salah satu siswa.
"Kronologinya diduga saat siswa berinisial G meminjam penghapus kepada korban."
"Namun tidak diberikan, akhirnya siswa berinisial G memukul korban dengan buku," ungkapnya.
Ditangani Khusus
Masih dari laman TribunJabar.id, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan, penanganan kasus ini ditangani secara khusus oleh unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi.
Hal ini karena keempat pelaku diketahui masih anak-anak.
"Karena tersangka dan korban anak-anak, maka penanganannya ditarik oleh Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi sesuai amanat Undang-undang Perlindungan Anak," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Dian Herdiansyah/M Rizal Jalaludin)