Polresta Palangkaraya Tangkap Pelaku Malpraktik Perbesar Payudara
Atul dilaporkan pasiennya karena mengalami pembengkakan, radang dan mengeluarkan cairan nanah bercampur darah di area payudara usai disuntik tersangka
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kalteng Pangkan B
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Pria berinisial JR alias Atul (45), warga asal Kandangan, Kalsel ditetapkan tersangka malpraktik perbesar payudara di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Tersangka dibekuk Subdit Tipidter Polresta Palangkaraya di Banjarbaru Kalsel, Senin (6/2/2023).
Pelaku ditangkap saat berupaya kabur.
Kapolresta Palangkaraya Kombes Pol Budi Santosa melalui Kasihumas Polresta Palangkaraya Iptu Sukrianto mengatakan, malapraktik tersebut terjadi pada Kamis (6/10/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Saat itu, telah terjadi tindak pidana melakukan praktik kefarmasian tanpa memiliki keahlian dan mengedarkan sediaan farmasi tanpa memiliki izin edar.
Baca juga: Mahasiswi di Palangkaraya Adukan Mantan Pacar karena Mengancam Sebarkan Foto Syur Korban
“Yang mana suntik pembesar payudara oleh terduga pelaku Atul,” ucapnya, Selasa (7/2/2023).
Kasihumas menjelaskan, korban yang menjadi pasien malapraktik tersebut dilakukan penyintikan pada payudaranya sebanyak 3 kali dari 4 kali penyuntikan.
Diduga tersangka melakukan suntik tersebut sebanyak 4 kali proses dan telah melakukan proses penyuntikan ke-3 pada korbannya.
“Akibatnya korban yang menjadi pasien diduga tersangka Atul pun menimbulkan efek samping berupa pembengkakan, radang serta mengeluarkan cairan nanah bercampur darah,” jelasnya.
Tersangka melakukan suntik atau injeksi pembesar bagian tubuh pada payudara, menggunakan cairan silikon.
Korban yang tak terima atas perbuatan terduga pelaku, kemudian melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.
Setelah berhasil meringkus diduga tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan erat dengan Malapraktik tersebut.
“Kita mengamankan barang bukti berupa 1 buah spuit bekas menyuntik cairan silikon, 3 buah jarum suntik, 1 buah botol ampul bekas cairan pembius (Anestesi), 1 buah botol plastik bekas alkohol, dan kapas untuk mengoleskan cairan alkohol,” papar Iptu Sukrianto.
Baca juga: Pengakuan Mpok Atiek Tergiur Suntik Silikon Gratisan, Kini Akui Menyesal
Diduga tersangka Atul diduga mendapatkan cairan silikon tersebut dengan membeli melalui toko online dengan harga Rp 1,2 juta per 500 mililiter.
“Kemudian tersangka mematok harga penyuntikan silicon sebesar Rp 1,5 juta, yang mana Rp 1,2 juta untuk memberli cairan silikon dan Rp 300 ribu sebagai upah jasa,” jelas Iptu Sukrianto.
Tersangka kini telah mendekam di rumah tahanan (Rutan) Mapolresta Palangkaraya atas perbuatannya tersebut.
“Tersangka akan dikenakan Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat (1) Undang-Undang RI. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar. Serta Pasal 198 Jo Pasal 108 Undang-Undang RI. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100 juta,” tutup iptu Sukrianto. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Tak Kantongi Izin Praktik, Warga Kandangan Kalsel Terlibat Malapraktik Perbesar Payudara