Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keracunan Massal 510 Mahasiswa UB Malang, Tujuh Saksi Diperiksa Mulai Wakil Dekan hingga Juru Masak

Proses penyelidikan terkait keracunan massal yang dialami mahasiswa UB Malang masih dilakukan. Polisi telah memeriksa tujuh saksi termasuk juru masak.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Keracunan Massal 510 Mahasiswa UB Malang, Tujuh Saksi Diperiksa Mulai Wakil Dekan hingga Juru Masak
Dok. Humas Polres Malang
Petugas kepolisian mengevakuasi mahasiswa Universitas Brawijaya yang diduga keracunan saat mengikuti Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Selasa (7/2/2023). Berikut kronologi keracunan yang menima mahasiswa UB Malang. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih mendalami kasus keracunan massal yang dialami 510 mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Para mahasiswa ini mengalami keracunan saat menjalani kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, menjelaskan sebanyak tujuh saksi telah diperiksa untuk menyelidiki penyebab utama keracunan massal.

"Sampai dengan saat ini kami sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap tujuh saksi," ungkapnya dikutip dari TribunJatim.com, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Kronologi 510 Mahasiswa Universitas Brawijaya Keracunan Massal, Sesak Napas usai Makan Nasi Bungkus

Saksi yang telah diperiksa yakni satu orang dari Wakil Dekan UB, dan enam orang dari juru masak.

Diketahui, konsumsi para mahasiswa selama menjalani KKM dimasak oleh warga sekitar.

"Enam juru masak ini merupakan warga sekitar yang dimintai panitia untuk bekerjasama melalui istri Kepala Desa Jedong, tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Sedangkan untuk hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belum keluar.

"Dari hasil uji laboratorium tersebut, akan diketahui penyebab keracunan apakah karena mikroorganisme atau lainnya," tandasnya.

Ia belum dapat memastikan kapan hasil laboratorium akan keluar, namun proses penyelidikan akan tetap berjalan.

Kondisi para mahasiswa yang sempat keracunan sudah membaik dan diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.

Kronologi Keracunan Massal

Total ada 1.279 mahasiswa peserta KKM yang menginap di 27 tenda yang didirikan di sebuah lahan kosong.

Kepala UPT Puskesmas Wagir, Prima Puspito Rini mengatakan selama kegiatan KKM konsumsi dimasak oleh warga sekitar.

Baca juga: Tiga Warga Meninggal Keracunan Pisang Goreng di Lampung, Polisi Belum Temukan Upaya Pembunuhan

Ratusan peserta mengalami keracunan makanan saat mengonsumsi nasi putih dan telor bali pada Senin (6/2/2023) malam.

"Menurut penuturan dari salah satu mahasiswa makanan dimasak oleh warga Desa Jedong kemudian didistribusi dan dibagikan kepada mahasiswa dengan jumlah 1200 orang," terangnya, Rabu (8/2/2023).

Menu yang menjadi pemicu keracunan dimakan sekira pukul 21.00 WIB, sedangkan gejala keracunan baru dirasakan pada esok harinya, Selasa (7/2/2023) sekira pukul 00.30 WIB.

Gejala mual dan diare tidak dialami secara bersamaan oleh para mahasiswa, namun hingga pagi hari total ada 510 mahasiswa yang merasakan gejala serupa.

"Mereka mengalami mual, muntah, pusing, hingga diare sebanyak delapan kali," lanjutnya.

Para korban yang mengalami keracunan segera dilarikan ke Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang.

Baca juga: Polres Lampung Uji Sisa Pisang Goreng dan Peralatan Masak yang Sebabkan Tujuh Orang Keracunan

Ilustrasi Keracunan makanan
Ilustrasi Keracunan makanan (Tribun Bali/Istimewa)

"Tindakan yang diberikan oleh puskesmas adalah memberikan infus Natrium Klorida, Injeksi Metoclopamide, Oralit, Puralek, Paracetamol, dan antasida," ungkapnya.

Satu persatu mahasiswa yang sempat mengalami keracunan telah dipulangkan dan kini tinggal tiga mahasiswa yang masih dirawat inap.

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan dari pemeriksaan sementara, nasi bungkus yang dimakan pada Senin malam menjadi penyebab keracunan.

"Dari hasil interogasi, gejala tersebut dialami setelah para mahasiswa makan malam nasi bungkus yang disiapkan panitia," paparnya.

Polisi bekerja sama dengan Puskesmas Wagir, dan RS Wagir untuk mengumpulkan sampel makanan yang menjadi penyebab keracunan.

Selain itu, pemeriksaan terhadap sejumlah korban yang sudah pulih juga dilakukan.

"Tim telah mengamankan barang bukti. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk pemeriksaan sampel makanan dan minuman," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas