Pengakuan Pelaku Klitih di Titik Nol Km Yogyakarta: Rekan Dikepung, Solidaritas, Beli Celurit COD
Salah seorang pelaku penganiayaan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta beri pengakuan, di mana dirinya nekat membacok lantaran rasa solidaritas.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - LT, pria 23 tahun salah seorang pelaku klitih yang melakukan pembacokan di Tititk Nol Kilometer, Yogyakarta memberikan pengakuan.
Di mana dirinya mengakui nekat membacok korban lantaran rasa solidaritas dan ingin membantu rekannya.
Diberitakan sebelumnya setelah viral aksi perkelahian berujung pembacokan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, polisi akhirnya telah menangkap enam pelaku klitih.
Selain LT, pelaku klitih yang ditangkap adalah FN (28), YG (33), TR (27), NK (20), dan GN (17).
GN (17) diketahui masih berrstatus pelajar sebuah SMK di Kota Yogyakarta.
Sementara FN (28), karyawan skuter listrik Malioboro, dan YG (33) karyawan skuter listrik Malioboro.
Kemudian LT (23) wiraswasta, TR (27) driver ojek online, dan NK (20) driver ojek online.
Baca juga: Update Kasus Pembacokan di Titik Nol Yogyakarta: 6 Pelaku Ditangkap, Akui Ketakutan dan Sempat Kabur
LT mengaku nekat melakukan hal tersebut atas dasar rasa solidaritas kepada temannya.
Diketahui, LT awalnya dihubungi lantaran seorang temannya dikeroyok di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
"Sebelumnya ada teman bilang kalau di tempat itu (Titik Nol Kilometer) ada kerusuhan, terus dia dikepung di situ," jelasnya saat dihadirkan di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (10/2/2023), mengutip TribunJogja.com.
Lantaran ingin menunjukkan rasa solidaritas sesama kawan, LT pun bergegas mengambil celurit dan menuju Titik Nol Kilometer, pada Selasa (7/2/2023) dini hari.
Kemudian LT pun terlibat perkelahian dengan korban, dan mengayunkan senjata tajam celurit ke korban.
Soal kepemilikan senjata celurit, LT mengaku senjata tajam itu untuk berjaga-jaga.
LT pun mengaku tidak pernah keliling jalanan membawa celurit.