Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagaimana Nasib Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips? Cuaca & Hutan Lebat Kendala Proses Pencarian

Nasib dan keberadaan pilot Susi Air PK-BVY asal Selandia baru, Captain Philips Marthen (37) hingga hari keempat proses pencarian belum diketahui.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Bagaimana Nasib Pilot Pesawat Susi Air Captain Philips? Cuaca & Hutan Lebat Kendala Proses Pencarian
Kolase Tribunnews
Simpang siur nasib pilot Susi Air, disebut disandera KKB, dibantah Panglima TNI. Tim gabungan TNI-Polri masih terus mencari keberadaan pilot Susi Air Captain Philips Marthen. Saat ini tim gabungan disebut belum sampai ke wilayah Distrik Paro. 

Menurut Ramdani, pihaknya akan melakukan patroli setiap hari di wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga dan sampai sang pilot ditemukan.

"Kalau sudah ketemu titiknya maka akan dilakukan penegakan hukum, karena kelompok Egianus ini banyak melakukan aksi brutalnya sejak 2018 lalu," ungkapnya.

Ia menyebut, daftar dosa Egianus sudah sangat banyak dan penegakan hukum juga harus dilaksanakan oleh TNI-Polri.

Seperti diketahui, pesawat Susi Air yang dipiloti oleh Captain Philips Marthen dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua.

Pihak KKB mengklaim telah menyandera sang pilot yang berasal dari Selandia Baru tersebut.

Namun hal itu dibantah oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Yudo mengungkap bahwa pilot Captain Philips Marthen tidak disandera KKB melainkan menyelamatkan diri saat KKB membakar pesawatnya.

Baca juga: Soroti Pembakaran Pesawat Susi Air di Nduga, INACA Minta Keamanan Penerbangan di Papua Ditingkatkan

BERITA REKOMENDASI

Hal senada juga diungkapkan Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat.

"Kita sementara melakukan pencarian apakah pilot disandera atau tidak. Kami perlu saksi apakah dia diamankan KKB atau pada saat pesawat dibakar dia melarikan diri," kata Wakapolda Papua, Brigjen Pol Ramdani Hidayat kepada Tribun-Papua.com di Timika saat jumpa pers.

Wakapolda mengatakan, kondisi Distrik Paro belum teridentifikasi dengan baik karena pihaknya hanya memantau melalui kamera drone.

"Intinya, semua masih mendalami informasi keberadaan pilot. Hari ini kami masih fokus penyelamatan 15 pekerja Puskesmas," ujarnya.

Aparat gabungan TNI-Polri sedang bersiap melakukan evakuasi 15 pekerja bangunan yang mendapat ancaman dari KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Tim tersebut terbaang dari Kabupaten Mimika, Papua tengah, Rabu (8/2/2023).
Aparat gabungan TNI-Polri sedang bersiap melakukan evakuasi 15 pekerja bangunan yang mendapat ancaman dari KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Tim tersebut terbaang dari Kabupaten Mimika, Papua tengah, Rabu (8/2/2023). (Dok Satgas Damai Cartenz)

Saat ini, kata Ramdani, pihaknya belum bisa mengatakan apakah pilot itu disandera atau tidak karena saksinya belum ada.


"Untuk saksi itu lima penumpang Susi Air yang ke Paro, Selasa kemarin juga belum dimintai keterangan," katanya.

Sementara Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge mengatakan, informasi pengancaman KKB tersebut diperoleh dari pelaksana pekerja Puskesmas Paro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas