Gempa Hari Ini, Kepulauan Talaud Sulut Diguncang Gempa M 6,0, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (11/2/2023). BMKG nyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (11/2/2023) pukul 15.55 WIB atau 16.55 WITA.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,73 derajat LU ; 126,76 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 31 km tenggara Melonguane, Sulawesi Utara.
Kedalaman gempa bumi di Melonguane hari ini berada pada kedalaman 27 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menegaskan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku."
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.
Wilayah yang Merasakan
Daryono mengungkapkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Melonguane dengan skala intensitas IV MMI.
Pada skala ini, bila gempa terjadi pada siang hari, bisa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Lalu daerah Tahuna, Siau dengan skala intensitas III-IV MMI.
Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Kemudian daerah Manado dengan skala intensitas II MMI.
Pada skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Bantu Korban Gempa Turki-Suriah, Indonesia Kirim 65 Penyelamat dan 5 Ton Bantuan Logistik Kemenhan
Sementara itu hingga pukul 16.20 WIB atau 17.20 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua gempa bumi susulan (aftershock).
"Magnitudo terbesar gempa bumi susulan M 4,6," ungkap Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.