Kronologi Kecelakaan Maut di Purworejo, Bus Rombongan SMPN 3 Garut Terguling hingga Tindih 2 Motor
Bus rombongan SMP 3 Garut terguling dan menindih dua pengendara motor di Purworejo. Satu pengendara motor meninggal dan satu korban lagi dirawat.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Bus membawa rombongan sekitar 58 orang, 17 di antaranya mengalami luka ringan hanya lecet-lecet dan sisanya tanpa luka," imbuhnya.
Seluruh Siswa Selamat
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi menjelaskan bus rombongan study tour SMPN 3 Garut berisi 98 siswa dan 9 orang guru.
Semua penumpang bus dipastikan selamat, meski ada sejumlah penumpang yang perlu dirawat karena mengalami luka-luka.
Diketahui, bus sempat terguling setelah menabrak dua pengendara motor.
"Kondisi semua rombongan Alhamdulillah aman, selamat, semoga bisa segera pulang ke Garut dalam keadaan sehat," terangnya, Minggu, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Dibawa Menantu, Ini Kronologi Mobil Fortuner Iptu Abdul Rahman Alami Kecelakaan di Jakarta
Ia mengatakan kecelakaan berawal ketika bus pariwisata ingin mendahului mobil di depannya.
"Kemudian dari arah berlawanan ada kendaraan bermotor lalu terjadi tabrakan, pengendara motor tersebut diketahui meninggal dunia satu orang, kemudian satu orang penumpangnya dilarikan ke rumah sakit," jelasnya.
Bus rombongan study tour ini berangkat dari Garut ke Yogyakarta pada Jumat (10/2/2023) dan pada saat kejadian sedang dalam perjalan pulang ke Garut.
Para orang tua siswa yang mengetahui kecelakaan ini langsung mendatangi SMP 3 Garut untuk mengetahui kondisi anak-anaknya.
Orang tua seorang siswa, Leni (38) mengaku terkejut mendapat kabar dari anaknya yang mengalami kecelakaan di jalan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Minta Maaf soal Penetapan Tersangka Mahasiswa UI dalam Kasus Kecelakaan Maut
"Tadi ada telepon langsung dari anak saya, kaget tiba-tiba nangis katanya busnya kecelakaan," paparnya.
Leni mengatakan anaknya hanya mengalami luka ringan di bagian leher dan tangan.
Namun, akibat kecelakaan ini anaknya trauma dan enggan untuk pulang menggunakan bus lagi.
"Anak saya dan rombongan berangkat Jumat sore. Minggu sore masih kami masih komunikasi, tapi tiba-tiba hilang kontak."
"Yang kami bingung sekarang anak trauma, tidak mau pulang menggunakan bus," sambungnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)