Kronologi Kecelakaan Maut di Purworejo, Bus Rombongan SMPN 3 Garut Terguling hingga Tindih 2 Motor
Bus rombongan SMP 3 Garut terguling dan menindih dua pengendara motor di Purworejo. Satu pengendara motor meninggal dan satu korban lagi dirawat.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Daendels, Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (12/2/2023) sekira pukul 19.30 WIB.
Dalam kecelakaan ini bus pariwisata rombongan SMPN 3 Garut terguling di jalan dan menindih dua pengendara motor.
Satu pengendara motor bernama Riyan Prasetiyo (20) meninggal dunia di lokasi kecelakaan.
Sementara satu pengendara motor lain bernama Choirul Muhtamam (24) mengalami patah tulang kaki.
Bus pariwisata ini melaju ke arah Garut setelah membawa para siswa study tour di Yogyakarta.
Baca juga: Bus Rombongan Study Tour SMP 3 Garut Kecelakaan di Jalan Daendels Purworejo
Kanit Gakkum Satlantas Polres Purworejo Iptu Eko Rosdianto mengatakan kedua korban mengendarai motor sesuai pada jalurnya, namun tiba-tiba bus pariwisata datang dari arah berlawanan.
"Korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) sudah dibawa ke RSUD Tjitrowardoyo Purworejo."
"Sementara korban luka patah kaki dibawa ke RS Amalia Kulon Progo," katanya, Minggu (12/2/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Iptu Eko Rosdianto menjelaskan kecelakaan berawal ketika bus akan mendahului kendaraan di depannya dengan mengambil jalur kanan.
Bus tidak memperkirakan keberadaan dua pengendara motor sehingga mengerem mendadak hingga terguling.
"Semula bus yang membawa rombongan anak SMP 3 Garut datang dari arah Yogyakarta menuju Garut."
"Saat di lokasi, bus bermaksud mendahului mobil di depannya. Ternyata dari arah berlawanan ada dua sepeda motor. Bus coba mengerem tetapi tidak sampai dan akhirnya jatuh menindih kedua sepeda motor," pungkasnya.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Mobil Dinas, Kasubag di DPRD Jambi akan Dinonaktifkan, 2 Remaja Jalani Tes Urine
Bus rombongan study tour ini membawa 58 penumpang terdiri dari siswa dan guru.
Semua penumpang bus selamat, meski ada beberapa yang mengalami luka-luka karena bus terguling.
"Bus membawa rombongan sekitar 58 orang, 17 di antaranya mengalami luka ringan hanya lecet-lecet dan sisanya tanpa luka," imbuhnya.
Seluruh Siswa Selamat
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Garut, Satria Budi menjelaskan bus rombongan study tour SMPN 3 Garut berisi 98 siswa dan 9 orang guru.
Semua penumpang bus dipastikan selamat, meski ada sejumlah penumpang yang perlu dirawat karena mengalami luka-luka.
Diketahui, bus sempat terguling setelah menabrak dua pengendara motor.
"Kondisi semua rombongan Alhamdulillah aman, selamat, semoga bisa segera pulang ke Garut dalam keadaan sehat," terangnya, Minggu, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Dibawa Menantu, Ini Kronologi Mobil Fortuner Iptu Abdul Rahman Alami Kecelakaan di Jakarta
Ia mengatakan kecelakaan berawal ketika bus pariwisata ingin mendahului mobil di depannya.
"Kemudian dari arah berlawanan ada kendaraan bermotor lalu terjadi tabrakan, pengendara motor tersebut diketahui meninggal dunia satu orang, kemudian satu orang penumpangnya dilarikan ke rumah sakit," jelasnya.
Bus rombongan study tour ini berangkat dari Garut ke Yogyakarta pada Jumat (10/2/2023) dan pada saat kejadian sedang dalam perjalan pulang ke Garut.
Para orang tua siswa yang mengetahui kecelakaan ini langsung mendatangi SMP 3 Garut untuk mengetahui kondisi anak-anaknya.
Orang tua seorang siswa, Leni (38) mengaku terkejut mendapat kabar dari anaknya yang mengalami kecelakaan di jalan.
Baca juga: Polda Metro Jaya Minta Maaf soal Penetapan Tersangka Mahasiswa UI dalam Kasus Kecelakaan Maut
"Tadi ada telepon langsung dari anak saya, kaget tiba-tiba nangis katanya busnya kecelakaan," paparnya.
Leni mengatakan anaknya hanya mengalami luka ringan di bagian leher dan tangan.
Namun, akibat kecelakaan ini anaknya trauma dan enggan untuk pulang menggunakan bus lagi.
"Anak saya dan rombongan berangkat Jumat sore. Minggu sore masih kami masih komunikasi, tapi tiba-tiba hilang kontak."
"Yang kami bingung sekarang anak trauma, tidak mau pulang menggunakan bus," sambungnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)