Jumlah Korban Meninggal Akibat Keracunan Makanan dari Acara Pengajian di Bandung Barat Jadi 2 Orang
Kepala Desa Cilangari, Sabana mengatakan, Aisyah meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Jumlah korban meninggal dunia akibat keracunan makanan dari acara pengajian di Kampung Cilangari, RW 13, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kini menjadi dua orang.
Korban terakhir meninggal dunia adalah seorang lansia bernama Aisyah (70) yang meninggal pada Selasa (14/2/2023) siang.
Baca juga: Diduga Santap Jajanan di Luar Sekolah, 26 Siswa di Kudus Keracunan, Pusing hingga Lemas
Sebelumnya pada Senin (13/2/2023) malam korban yang meninggal dunia adalah Rahmat (63).
Kepala Desa Cilangari, Sabana mengatakan, Aisyah meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin sekitar pukul 14.00 WIB, kemudian jenazahnya dibawa ke Cilangari.
"Jadi korban meninggal dunia akibat keracunan itu, sampai saat ini sudah ada orang, kemarin malam pak Rahmat, terus tadi siang Ibu Aisyah," ujarnya saat dihubungi, Selasa (14/2/2023).
Dua korban meninggal dunia itu, kata Sabana, tidak hanya akibat keracunan saja, tetapi ketahanan tubuh mereka juga lemah mengingat keduanya sudah lansia.
"Ibu Aisyah awalnya dapat pertolongan pertama diinfus cair di Madrasah pada hari Minggu, lalu pada malam itu dipindahkan ke Puskesmas Gununghalu dan Senin dirujuk ke RSUD Cililin karena kondisi kesehatannya menurun," kata Sabana.
Sementara berdasarkan data terbaru, kata dia, total korban yang keracunan itu mencapai 90 orang dengan perincian 41 orang menjalani masa pemulihan di rumah dan 59 orang masih dirawat di Puskesmas Gununghalu dan RSUD Cililin.
Baca juga: Setidaknya 50 Orang Warga Desa Cilangari Keracunan, Alami Mual Muntah Pusing dan Diare
"Total keseluruhan korban keracunan 90 orang, yang sudah pulang dari rumah sakit dan puskesmas 18 orang, yang dirawat di rumah 41 orang," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Saksi Kesehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan KBB, Mawaddah mengatakan, nasi boks yang telah menyebabkan puluhan warga keracunan itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang.
"Sementara kita bawa dulu sampel makanannya (nasi boks) untuk diuji lab. Hasilnya baru bisa keluar minimal dalam waktu sepekan ke depan," ujar Mawaddah.
Ia mengatakan, jika hasil uji laboratorium itu sudah keluar, kejadian keracunan ini baru akan teridentifikasi kenapa nasi boks yang dikonsumsi warga tersebut bisa menyebabkan keracunan.
Baca juga: Kronologi 510 Mahasiswa Universitas Brawijaya Keracunan Massal, Sesak Napas usai Makan Nasi Bungkus
"Untuk dugaannya kita tidak bisa menduga-duga, nanti terkait penyebab yang pastinya harus menunggu hasil laboratoriumnya keluar dulu. Sekarang lagi kita proses ke laboratorium Provinsi Jawa Barat," katanya. (*)
Penulis: Hilman Kamaludin
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga yang Meninggal Akibat Keracunan di Bandung Barat Menjadi 2 Orang, Seorang Lansia 70 Tahun