Gunung Api Karangetang Erupsi, Status Naik jadi Siaga hingga Puluhan Warga Dievakuasi
Gunung Api Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara statusnya dinaikkan jadi Level III atau Siaga.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Api Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara statusnya dinaikkan jadi Level III atau Siaga, Kamis (16/2/2023).
Peningkatan level status tersebut karena aktivitas vulkanik yang meningkat selama satu pekan terakhir.
Dalam aktivitas siaga ini, masyarakat maupun pengunjung tidak diperbolehkan mendekati ataupun beraktivitas di area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama.
Selain itu aktifitas warga juga dilarang di 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.
Berdasarkan rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Tribunnews.com, pemantauan juga dilakukan untuk mengevaluasi aktivias Gunung Karangetang.
Pengawasan dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi.
Baca juga: Guguran Lava Gunung Api Karangetang Mengarah ke Sejumlah Sungai, Ada Ancaman Aliran Lahar saat Hujan
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tidak reaktif terhadap isu-isu tentang erupsi.
"Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Selain itu, mereka yang tinggal di sepanjang bantaran sungan yang berhulu dari puncak Karangetang diminta untuk waspada bahaya sekunder aliran lahar," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
77 Orang Diungsikan
BPBD Kabupaten Sitaro dan instasi gabungan diketahui telah mengevakuasi 77 warga ke Museum Siau Timur, Kabupaten Sitaro, menyusul adanya erupsi yang terjadi sejak Rabu (8/2/2023).
Pengungsi tersebut meliputi 39 laki-laki dan 38 perempuan dengan rincian 5 balita, 7 anak-anak, 45 dewasa, 20 lansia.
Baca juga: Erupsi Gunung Api Karangetang, Puluhan Warga Dievakuasi ke Gereja GMIST Bukit Sion Dompase
Kasub Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten, Sitaro Meydy Laurens mengatakan, pihaknya bersama dinas dan institusi terkait telah menyiagakan pengungsian dengan semua kebutuhan.
Termasuk tempat tidur layak, air bersih, hingga dapur umum.
“Untuk saat ini pengungsian sudah berjalan. Selain BPBD ada beberapa instansi juga yang terlibat dalam penanganan,” jelas Meydy dalam keterangan tertulis.
(Tribunnews.com, Renald)