5 Fakta Bos Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh Karyawan: Pelaku Sakit Hati, Anak Korban Sempat Diculik
Fakta-fakta bos ayam goreng di Bekasi dibunuh karyawan sendiri, pelaku sudah merencanakan pembunuhan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan bos ayam goreng berinisial MIM (29) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dibunuh oleh karyawannya sendiri.
Peristiwa pembunuhan bos ayam goreng itu terjadi di Jalan Raya Sukatani, Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Bekasi, Kamis (16/2/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
MIM diduga dibunuh menggunakan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Hal itu diketahui setelah ditemukan gas elpiji di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan kondisi berlumuran darah.
Setelah menghabisi nyawa MIM, pelaku lalu menculik anak korban, A, yang masih berusia 17 bulan.
Selengkapnya, berikut fakta-fakta bos ayam goreng di Bekasi dibunuh sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Satu Pelaku Masih di Bawah Umur
Satu dari dua pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi adalah anak di bawah umur.
Pelaku berinisial MA itu diketahui masih berusia 14 tahun.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, mengatakan pihaknya menyayangkan hal tersebut.
"Kami sangat menyayangkan salah satu pelaku masih anak di bawah umur," ujar Hengki saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/2/2023), dilansir Wartakotalive.com.
Adapun satu tersangka lainnya berinisial HK (21) merupakan aktor utama dalam kasus pembunuhan tersebut.
Baca juga: Nasib Anak Bos Ayam Goreng di Bekasi setelah Ibunya Dibunuh Karyawan: Diculik, Kini Jadi Yatim Piatu
2. Pelaku Sakit Hati
Pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi ini dilatarbelakangi motif sakit hati dari pelaku.
"Motif sementara dari pengakuan tersangka adalah karena sakit hati," ungkap Kombes Hengki Haryadi, Jumat, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia menjelaskan, tersangka sakit hati karena persoalan gaji dan perlakuan korban.
"Yaitu terkait dengan gaji, terkait dengan perlakuan," jelas Hengki.
3. Pelaku Sudah Rencanakan Pembunuhan
Kombes Hengki Haryadi mengatakan, tersangka HK telah merencanakan pembunuhan selama tiga hari.
"Kemudian pada hari itu, korban masuk ke dalam rukonya untuk jualan."
"Dan pada saat masuk ke dapur, langsung ada pemukulan menggunakan tabung gas pada korban ke kepala berkali-kali," kata Hengki, Jumat, seperti diberitakan TribunJakarta.com.
Menurut Hengki, aksi pembunuhan itu menimbulkan suara keributan hingga membuat sejumlah tetangga keluar rumah dan mendekati warung korban.
Mengetahui hal itu, kedua tersangka berjalan keluar dan mengatakan kepada tetangga bahwa keributan itu disebabkan karena ada ular di dalam warung.
"Dijelaskan oleh tersangka karena ada ular, sehingga tetangga ini tidak jadi masuk ke dalam ruko tersebut," terang Hengki.
Baca juga: Motif Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng Culik Anak Korban, sang Balita Ditinggal di Pos Ronda
4. Korban Sempat Berteriak
Masih dilansir Wartakotalive.com, korban ternyata sempat menjerit dan berteriak minta tolong sebelum ditemukan meninggal.
Jeritan minta tolong itu bahkan didengar tetangga sekitar hingga mendatangi TKP.
"Saksi dua orang sempat datang ke lokasi," kata Hengki, Jumat.
"Mereka mendengar teriakan korban minta tolong," lanjutnya.
Saat dihampiri ke TKP, pelaku menyebut korban berteriak minta tolong karena ada ular.
"Dijawab oleh terduga pelaku tidak ada masalah, hanya ular masuk. Sehingga saksi tersebut keluar lagi," imbuh Hengki.
5. Anak Korban Diculik Pelaku
Diberitakan Wartakotalive.com, anak korban yang diculik oleh kedua pelaku, berhasil ditemukan.
Kombes Hengki Haryadi mengatakan, anak korban ditemukan di sebuah pos ronda kosong yang ada di Jalan Pantura, Subang, Jawa Barat.
Lokasi tersebut tak jauh dari tempat penangkapan tersangka pembunuhan pada Jumat (17/2/2023) pukul 01.00 WIB dini hari.
"Setelah menangkap salah satu orang tersangka, kami minta informasi di mana anaknya."
"Ternyata 150 meter dari lokasi ditangkapnya tersangka ini," ujar Hengki, Jumat.
"Kami akhirnya berhasil menyelamatkan salah satu bayi korban penculikan di dalam pos ronda yang dalam keadaan kosong," terangnya.
Baca juga: Kejanggalan Kasus Pembunuhan Bos Ayam Goreng, Pelaku Baru Kerja 5 Hari, Rencanakan Aksi 3 Hari
Saat ditemukan, anak tersebut dalam kondisi selamat.
Tersangka disebut hendak membawa bocah itu ke rumah saudaranya yang ada di Yogyakarta.
Namun, hal itu urung dilakukan karena tersangka kehabisan ongkos sehingga turun di daerah Subang.
"Rencananya akan dibawa ke Jogja."
"Namun, kemudian menurut pengakuan tersangka ya, kami belum selesai karena sifatnya berkesinambungan, karena tidak cukup ongkosnya yang bersangkutan turun di Subang, dan anak diletakkan di pos ronda yang dalam keadaan kosong," jelas Hengki.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim) (Wartakotalive.com/Ramadhan L Q)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.