UII Yogyakarta Kirim Surat ke Interpol & Ajukan Permohonan Perlindungan terhadap Dosen Ahmad Munasir
UII mengirim surat kepada Sekretaris NCB Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice terkait hilangnya dosen Ahmad Munasir.
Editor: Dewi Agustina
Universitas Islam Indonesia (UII) mencari salah satu dosennya, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang belum diketahui keberadaannya.
AMRP sempat mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) pada 5-12 Februari 2023.
Tim UII yang berangkat mengikuti aktivitas tersebut ada empat orang, termasuk Rektor UII, Prof. Fathul Wahid.
Adapun tujuan kunjungan ke USN adalah untuk mempererat kerja sama kedua universitas dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
AMRP sendiri merupakan Asisten Profesor dan Sekretaris Departemen Informatika UII.
Ia mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) di Universitas Gadjah Mada masuk tahun 2008.
Gelar Master of Information Technology (MIT) ia dapatkan dari Monash University, Australia.
Kemudian, Doctor of Philosophy (PhD) didapat dari Stony Brook University, The State University of New York, Amerika.
“Setelah sepekan di USN, pada 12 Februari 2023, tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo. Saya berjumpa AMRP terakhir di Oslo pada malam 11 Februari 2023,” jelasnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/2/2023).
Baca juga: Mabes Polri Selidiki Kabar Dosen UII Yogyakarta Hilang di Norwegia
Ia mengatakan, tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. AMRP kembali ke Indonesia seorang diri dalam penerbangan melalui Istanbul, Turki.
Dari rencana yang tersusun, rute perjalanan AMRP adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Namun, AMRP tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII dan juga kepada istrinya.
Perjalanan ke Riyadh dia lakukan, karena sebagian tiket dibayar oleh panitia konferensi di Arab Saudi yang mengharuskan rute tersebut.
Sebab, sebelum ke Oslo, AMRP memberikan pidato kunci pada konferensi internasional yang digelar di Jeddah.