Detik-detik Ledakan Keras di Blitar, Dikira Suara Petir, Plafon dan Genteng Rumah Warga Runtuh
Detik-detik ledakan keras di Blitar, warga sempat mengira suara petir, plafon dan genteng rumah langsung runtuh.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan keras terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023) malam.
Suara ledakan itu bersumber dari rumah warga bernama Darman.
Akibat ledakan tersebut, kondisi rumah Darman hancur rata dengan tanah.
Saat kejadian, diduga ada empat orang yang berada di dalam rumah tersebut.
Darman, pemilik rumah sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara tiga orang lain yakni anak dan kerabat Darman diduga tertimbun reruntuhan bangunan.
Baca juga: Update Ledakan di Blitar, 2 Tim Diturunkan untuk Teliti Bahan Peledak dan Mayat Korban Tewas
Ketiganya diperkiraan sudah meninggal dunia.
Pasalnya, petugas menemukan sejumlah potongan tubuh di lokasi.
Diduga, ledakan tersebut berasal dari bahan petasan.
Dilansir TribunJatim.com, Jito, warga setempat menceritakan detik-detik ledakan terjadi.
Jito menuturkan, suara ledakan saat itu terdengar sangat keras.
Awalnya, ia mengira suara ledakan tersebut berasal dari suara petir.
"Saya bersama istri dan anak belum tidur, masih melihat televisi."
"Setelah itu, ada runtuhan plafon dan genteng di dalam rumah," jelasnya.
Beruntung, kondisi reruntuhan plafon di ruang televisi Jito tidak terlalu parah.
Ia bersama istri dan anaknya pun selamat dan tak mengalami luka.
"Bangunan rumah saya yang rusak parah berada di bagian belakang. Gentengnya rontok, plafon jebol, dindingnya retak-retak," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya bernama Abi.
Abi mendengar suara ledakan cukup keras, dari rumahnya yang berjarak sekira 200 meter dari lokasi kejadian.
"Saking kerasnya, suara ledakan seperti berasa di atas rumah saya," terangnya.
Begitu mendengar suara ledakan yang begitu keras, Abi lantas keluar rumah.
Warga lainnya juga sudah ramai keluar rumah untuk mencari sumber ledakan.
"Setelah dicari ternyata sumber ledakan dari rumah Pak Darman," imbuhnya.
Suara ledakan sangat keras juga didengar oleh Ketua RT setempat, Juni Arifin.
"Saya kira suara petir, tapi tidak hujan kok ada suara petir, ternyata ada ledakan dari rumah warga," ujarnya.
Diduga Berasal dari Bahan Petasan
Dikutip dari TribunJatim.com, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto mengatakan, ledakan keras itu diduga akibat bahan petasan.
Baca juga: Polisi Pastikan Korban Tewas akibat Ledakan di Blitar 4 Orang, Ayah, 2 Anaknya dan Seorang Keponakan
"Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok."
"Informasi awal akibat bahan mercon yang disimpan di salah satu rumah warga."
"Ini masih informasi awal, nanti yang berwenang yang akan menyampaikan," ujar Ivong, Senin (20/3/2023).
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengungkapkan, ledakan bersumber dari rumah Darman.
Argowiyono juga menyebut dugaan awal ledakan berasal dari bahan petasan.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari Tim Labfor Polda Jatim untuk memastikan penyebab ledakan.
"Saat ini, kami melakukan sterilisasi radius 100 meter dari lokasi ledakan."
"Sementara kami fokus mendata korban luka, melakukan perawatan, dan sterilisasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Argowiyono menambahkan, dari data sementara ada 25 rumah warga yang berada di sekitar lokasi ledakan ikut rusak.
"Jumlah rumah warga yang ikut rusak terdampak ledakan sementara ada 25 rumah," terangnya.
Petugas Temukan Potongan Tubuh
Masih dari laman TribunJatim.com, untuk korban meninggal dunia baru diketahui satu orang yakni Darman.
Sementara itu, petugas BPBD Kabupaten Blitar menemukan potongan tubuh manusia.
Potongan tubuh tersebut ditemukan berjarak sekira 100 meter dari titik sumber ledakan.
Sebelumnya, petugas juga telah menemukan beberapa potongan tubuh yang tersebar di sekitar lokasi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Samsul Hadi)