Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Perundungan Pelajar di Ciwidey, Pelaku Tersinggung dengan Unggahan Korban, Ini Kata Sekolah

Seorang siswi SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat jadi korban perundungan, ini kata polisi dan pihak sekolah

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Soal Perundungan Pelajar di Ciwidey, Pelaku Tersinggung dengan Unggahan Korban, Ini Kata Sekolah
Tribunnews.com/net
Ilustrasi korban perundungan - Seorang siswi SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa Barat jadi korban perundungan, ini kata polisi dan pihak sekolah 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pelajar SMA Negeri di Ciwidey, Kabupaten Bandung telah mengalami perundungan.

Perundungan tersebut tereka dalam sebuah video.

Pelajar SMA tersebut terlihat dipukul dan ditarik-tarik hingga menangis.

Perundungan tersebut pun dikonfirmasi Kasatreskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana.

"Kejadiannya Jumat 10 Februari, sekitar jam 14.00, korbannya 2 orang. Pelaku tersinggung dengan postingan korban," kata Oliestha seperti yang diwartakan TribunJabar.id, Senin (20/2/2023).

Ia juga mengatakan, kejadian tersebut terjadi setelah pulang sekolah.

Baca juga: Universitas Terbuka Gelontorkan Rp44 Miliar untuk Dana Penelitian Tahun 2023

Korbannya dua orang sedangkan pelakunya empat orang.

Berita Rekomendasi

Salah satu orang tua korban, Ati (42) juga membenarkan adanya perundungan tersebut.

"Bener (video) itu, sempat divideo sama rekan-rekan pelaku," kata Ati.

Ati juga mengatakan, pihak sekolah telah mendatangi anaknya untuk mengonfirmasi terkait perundungan yang terjadi.

"Harapannya kemarin, kan, waktu ada mediasi di sekolah, itu memang minta dua orang pelaku aja yang di DO (drop out). Tapi kayanya cuma satu, itu juga karena masih ada pertimbangan sekolah, jadi belum fix mau di DO," ucapnya.

Sempat Cekcok

Oliestha mengatakan, antara korban dan pelaku sebelumnya sempat terlibat cekcok.

"Sebelumnya sempat ada cekcok antara korban dan pelaku, yang berujung tindakan pemukulan. Jadi korban ada yang dipukul lengannya, ada juga yang dipukul dadanya, oleh keempat pelaku," ucap dia.

TribunJabar.id melansir, pihak kepolisian baru mendapatkan informasi pada Kamis (16/2/2023) dari media sosial.

"Ternyata sudah ada mediasi, di sekolah antara kedua belah pihak, yang ditengahi oleh sekolah dan Polsek Ciwidey terkait kejadian tersebut," kata Oliestha.

Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying (Freepik)

Baca juga: Pemulangan Jenazah Ni Wayan Supini PMI Asal Bali Korban Gempa Turki Ditanggung KBRI Ankara

Unit PPA Turun Tangan

Oliestha menambahkan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) juga turut turun tangan terkait perundungan tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa korban menolak untuk dimintai keterangan.

Korban juga membuat surat pernyataan agar persoalan perundungan tersebut tidak dilanjutkan proses pemeriksaannya.

"Sementara yang kami monitor dari pihak korban, ini meminta agar pihak sekolah menghukum pelaku dengan mengeluarkannya dari sekolah. Sementara penangananya seperti itu," ujarnya.

Oliestha mengatkan, orang tua korban sudah membuat surat pernyataan resmi yang memuat permohonan agar masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan karena pelaku masih di bawah umur.

"Atas dasar surat penolakan tersebut, saat ini menunggu tindakan dari sekolah, yang intinya di kami, para pihak yang bersengketa ini sudah menolak perkara ini dilanjutkan," kata Oliestha.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi ke pihak kepolisian.

Baca juga: Siswi SMAN 1 Ciwidey Kabupaten Bandung Jadi Korban Bully, Pelaku Tersinggung Karena Unggahan Korban

Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying (freepik)

"Sehingga, kami belum bisa melakukan langkah lanjutan, tapi kami dari Polresta, sudah melakukan pemeriksaan kedua belah pihak," ujar Oliestha.

Oliestha juga mengatakan, pihak keluarga korban ingin pelaku dikeluarkan dari sekolah.

"Tapi kami dari polres siap, kami mengawal kasus ini, apabila nanti ada langkah yang harus diambil tentu kita sudah lakukan pemeriksaan saksi, kita siap. Tapi karena dengan dasar penolakan orang tua (korban), kami belum bisa lakukan langkah-langkah lebih lanjut," pungkasnya.

Tanggapan Sekolah

Wakil Kepala Sekolah yang juga menjadi Humas SMAN 1 Ciwidey, Iwan juga membenarkan adanya perundungan.

Namun ia mengatakan, kejadian tersebut bukan terjadi di waktu dan wilayah sekolah.

"Memang betul telah terjadi perselisihan antara korban dengan beberapa temannya, hinga ada kekerasan berupa pemukulan terhadap korban," kata Iwan, saat dikonfirmasi TribunJabar.id.

Ia juga mengatakan, pemicu perundungan bukan berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

Meski di luar jam sekolah, pihaknya telah melakukan mediasi antara korban dan pelaku serta para orang tua dan disaksikan pihak kepolisian.

"Hasil mediasi, sudah ada kesepakatan damai, dan semua siswa yang bersalah mendapat sanksi yang mendidik dari sekolah," katanya.

Pihak sekolah juga telah melakukan pendampingan kepada korban agar tak ada efek negatif.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas