Ibu Muda di Lombok Melahirkan di Jalan, Bayi Meninggal Dunia Karena Kekurangan Oksigen
Bayi tersebut kemudian meninggal setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Editor: Erik S
Atensi mengenai berbagai faktor risiko pada ibu hamil mulai dari fase sebelum hamil, masa kehamilan, melahirkan sampai pasca melahirkan.
Serta dari aspek di luar kesehatan yang masih berkaitan juga patut menjadi atensi bersama.
Kondisi kesehatan seperti ibu yang anemia, kurang energi kalori, kekurangan gizi, mempunyai penyakit penyerta saat hamil, agar dideteksi lebih awal.
Ibu perlu memeriksakan diri secara rutin di fasilitas kesehatan dan memaksimalkan Posyandu Keluarga sebagai pusat edukasi dan screening lebih dini untuk mengurangi faktor risiko.
Peristiwa seperti yang dialami HPS juga dapat terjadi karena faktor yang kita kenal dengan istilah 3T, yakni:
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan,
2. Terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan
3. Terlambat mendapat pertolongan di fasilitas pelayanan Kesehatan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Dinas Kesehatan menekankan pentingnya koordinasi dan dukungan dari semua pihak dalam melakukan upaya menurunkan Anga Kematian Ibu dan Bayi melaui transformasi sistem kesehatan.
Baca juga: Seorang Wanita Melahirkan di Pos Tiga Pendakian Gunung Slamet, Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Termasuk pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi dengan pendekatan 6 pilar.
Salah satunya pilar transformasi layanan primer yang bertujuan untuk menciptakan calon ibu sehat melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat, diantaranya:
1. Mempersiapkan ibu layak hamil.
2. Terdeteksi komplikasi kehamilan sedini mungkin di pelayanan kesehatan.
3. Persalinan di Fasilitas Kesehatan dan 4) Pelayanan untuk bayi yang dilahirkan.