Warga Pangandaran Dikucilkan Karena Tidak Punya KTP: Dikejar-kejar Satpol PP hingga Disebut Buron
Kosdiaman mengaku kehilangan dokumen penting saat menjadi korban banjir di Jakarta pada 2012.
Editor: Erik S
Selain itu, dia mengaku sudah minta tolong kepada kepala dusun setempat dan sempat memberikan uang untuk jasa membuat KTP.
Uangnya dulu dari dari hasil menjual cincin emas milik istrinya.
Baca juga: Dukcapil Target 50 Juta Warga Indonesia Punya KTP Digital Tahun Ini
"Saya dulu menjual emas punya istri tapi tetap enggak bisa. Jadi, sekarang saya malas ngurusinnya," ucapnya.
Dia mengatakan sudah menyiapkan berkas-berkas membuat KTP, mulai dari ijazah sampai rapor sekolah terakhir, tapi tetap belum berhasil.
Kepala Dusun Sindangherang, Hendar, membenarkan adanya seorang warganya yang tidak memiliki KTP sejak lama.
"Ya, benar, ada satu keluarga di tempat saya tidak memiliki KTP. Saya juga sudah bingung mengurusi ke sana-sini tapi tidak bisa jadi," ujarnya.
Ia mengakui, seorang warga tersebut sempat memberi uang senilai Rp 60 ribu untuk mengurus pembuatan KTP.
Dia menilai, uang yang diterimanya tersebut hal yang wajar karena untuk keperluan operasionalnya.
Solusi Dukcapil
Kepala Bidang Fasilitas dan Pendaftaran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pangandaran, Ruhandi, meminta Kosdiaman ke kantornya.
Kosdiaman merupakan warga Pangandaran yang tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) sejak 2012.
Baca juga: Warga Baduy Curhat ke Anies Baswedan Kolom Agama di KTP Hanya Diberi Tanda Strip
Dokumen miliknya hilang karena menjadi korban banjir di Jakarta.
Hingga kini tak memiliki KTP karena kesulitan mengurusnya meski sudah menghubungi aparat kewilayahan.
Mengenai masalah itu, Ruhandi meminta datang membawa persyaratan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.