Tanggapan Amnesty International Indonesia soal Kerusuhan di Wamena yang Telan Korban jiwa
Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) menjadi sorotan beberapa pihak, termasuk Amnesty International Indonesia
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
"Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang. Ada juga korban luka-luka dari aparat 18 orang," kata Irjen Mathius D Fakhiri di Mimika.
Dari 8 daftar nama korban sudah diketahui identitasnya yang diterima TribunPapua.com, ada nama Stepanus Wenda yang disebut sebagai seorang kepala desa di Lanny Jaya.
Baca juga: Identitas 8 dari 10 Korban Tewas akibat Kerusuhan di Wamena, Ada Nama Kepala Desa di Lanny Jaya
Berikut nama 8 korban meninggal, sementara dua korban lainnya belum diketahui identitasnya:
1. Albert Sitorus (26 tahun/laki laki)
Warga Sinakma, mengalami Luka parang bagian kepala belakang, luka panah bagian punggung.
2. Ramot Siagian (28 tahun/laki laki)
Warga Sinakma, mengalami luka parang bagian kepala belakang, luka lanah pada punggung.
3. Stepanus Wenda (laki-laki)
Kepala Desa, alamat Distrik Kelokbeam Kabupaten Lanny Jaya, mengalami luka tembak di bagian perut.
4. Alfredo Elopete (laki-laki), mengalami luka tembak di leher
5. Korwa Wanimbo (laki-laki), mengalami luka tembak di punggung
6. Tinus Yelipele, mengalami luka tembak di pahu bagian kanan
7. Temias Pokneagge (laki-laki)
8. Vicky Kogoya mengalami luka tembak di ketiak
Baca juga: Polda Papua Pastikan 10 Korban Tewas akibat Kerusuhan di Wamena, 8 di Antaranya Warga Asli Papua
Daftar Nama Korban Luka:
- Penias Wenda (21 tahun/laki-laki), siswa SMA YPPGI Wamena, mengalami luka tembak paha sebelah kiri.
- Gidion Mosip (18 tahun/laki-laki), siswa SMK Yapis Wamena, mengalami luka tembak di bagian ketiak,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.