Viral Kisah Bayi 16 Bulan Miliki Berat Badan 27 Kilogram, Dokter Menduga Kenzi Idap Penyakit Langka
Bayi di Bekasi, Jawa Barat yang memiliki berat 27 kilogram diduga memiliki penyakit langka karena mengalami lonjakan berat badan yang ekstrem.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM – Viral bayi berusia 16 bulan di Bekasi, Jawa Barat memiliki berat badan mencapai 27 kilogram.
Bayi bernama Muhammad Kenzie Alfaro itu mengalami obesitas atau kelebihan berat badan sejak usianya 6 bulan.
Orang tua dari Kenzie, M. Sopiyan dan Pitriah ini awalnya tak mengetahui anaknya viral di media sosial.
Keduanya justru mengetahui informasi tersebut, dari tetanngga dan para kerabat.
Diketahui, obesitas kerap kali dikaitkan dengan pola makan yang salah dan justru berlebihan.
Namun, Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak RS Hermina Bekasi dan RSCM, Aryono Hendarto, menyebut faktor obesitas juga dapat disebabkan dari berbagai faktor, mulai dari lingkungan hingga genetik.
Baca juga: Fakta Jeep Rubicon yang Digunakan Dandy saat Datangi David, Sering Dipamerkan hingga Nunggak Pajak
"Kami menduga bahwa kegemukannya ini bukan hanya faktor nutrisi, tetapi faktor lain secara umum ada dua penyebab obesitas, satu faktor lingkungan salah satunya nutrisi dan faktor genetik," kata Aryono, dikutip dari TribunJakarta.
Tidak hanya itu saja, Aryono juga menduga, bayi Kenzi menderita penyakit langka yang menyebabkan berat badannya naik secara ekstrem.
"Kami menduga, jangan-jangan, obesitasnya ini bagian dari penyakit lain, dalam hal ini adalah penyakit genetik, sering kali kami juga menyebutnya, penyakit langka," jelas dia.
Jika tidak ditangani serius, dokter khawatir akan ada penyakit yang menyertai.
Melalui pemeriksaan di RS Hermina Bekasi, tim dokter akan melakukan evaluasi untuk penanganan lanjutan terhadap bayi Kenzi.
"Nah ini semuanya yang harus kita evaluasi, sehingga untuk kasus-kasus jarang seperti ini nih kebetulan RSCM sudah punya timnya," terangnya.
Baca juga: Viral Video Suami Lempar Istri ke Laut di Bakauheni, Berikut Kata Polisi dan Pengakuan Pelaku
Penyebab obesitas pada Kenzi berbeda dari kasus lainnya
Dalam kesempatan wawancara yang berbeda, Aryono mengungkapkan, akan menangani Kenzi berdasarkan penyebab dari obesitasnya tersebut.
Hal ini karena obesitas yang terjadi pada Kenzi ini justru berbeda dari anak yang mengalami obesitas lainnya.
Aryono menyebut, Kenzi justru memiliki pola makan yang kurang dari anak seusianya.
“Ketika berdialog dengan ibunya tampaknya makanannya biasa-biasa saja, tapi justru kuantitasnya kurang dan kualitasnya yang kurang, tidak seperti (penyandang) obesitas pada umumnya,"
“Obesitas pada umumnya kan justru asupannya yang banyak ya, nah ini tidak,” ujar Aryono Hendarto saat diwawancarai di kanal YouTube KompasTV, Jumat (24/2/2023).
Bahkan, Aryono menyampaikan hasil analisis yang telah dilakukan, faktor nutrisi justru bukan menjadi pencetus utama obesitas pada Kenzi.
“Yang jelas kalau obesitas itu memang penimbunan lemak itu karena (kelebihan) konsumsi karbohidrat atau konsumsi lemak tinggi, tapi kalau dari analisis kelihatannya hasil nutrisi justri tidak dominan karena makanannya biasa saja kok kenaikan berat badannya secara berlebihan gitu,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta/ Yusuf Bachtiar/ Satrio Sarwo Trengginas)