Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebanyak 205 Warga Bandung Barat Alami Keracunan Makanan setelah Hadiri Acara Pernikahan

Ratusan warga Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan setelah menghadiri acara hajatan pernikahan. Mereka mengalami gejala mual dan diare.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Sebanyak 205 Warga Bandung Barat Alami Keracunan Makanan setelah Hadiri Acara Pernikahan
Tribunnews.com/net
Ilustrasi keracunan makanan. Ratusan warga Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan makanan setelah menghadiri acara hajatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Keracunan makanan massal terjadi di Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Diduga warga keracunan setelah menghadiri undangan pernikahan di salah satu rumah di desa tersebut, Minggu (26/2/2023).

Gejala yang dirasakan warga yang mengalami keracunan yakni gejala mual, diare hingga muntah-muntah.

Hingga Selasa (28/2/2023) siang jumlah warga yang mengalami keracunan makanan mencapai 205 orang.

Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani menjelaskan sehari sebelumnya jumlah warga yang keracunan sebanyak 178 orang, namun pada hari ini bertambah 27 orang.

Baca juga: Ratusan Warga Lembang Bandung Barat Keracunan Setelah Hadiri Acara Pernikahan

"Jadi hingga pukul 12.00 WIB, ada penambahan kasus 27 orang, tetapi yang sudah dipastikan dirawat itu ada 2, kemudian ada ambulans kami sedang menjemput 3 orang lagi," ungkapnya, Selasa (28/2/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Ia mengatakan dari ratusan korban keracunan, 7 diantaranya telah dirawat di RSUD Lembang dan 2 warga lagi dirawat di rumah sakit swasta.

BERITA TERKAIT

"Jadi yang diperiksa ke RS Advent secara mandiri 1 orang, ke RS Salamun 1 orang, dan ternyata hari ini sudah ada yang diperiksa ke posko darurat ini sebanyak 27," imbuhnya.

Menurutnya hampir semua warga yang keracunan mengalami gejala yang sama.

"Keluhannya hampir sama semua, mual, mules, yang paling dominan itu bolak-balik kamar mandi, diare, ada yang muntah juga," sambungnya.

Diki Rohani mengatakan jumlah korban masih ada kemungkinan bertambah karena acara hajatan pernikahan tersebut dihadiri sekitar 500 orang.

"Saya koordinasi ke semua RW, apabila ada masyarakat yang mengalami gejala, secepatnya harus melaporkan ke posko, kita dari pihak desa menambah ambulans untuk antisipasi jika ada yang harus dirujuk," tandasnya.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Keracunan Makanan dari Acara Pengajian di Bandung Barat Jadi 2 Orang

Sebelumnya, Camat Lembang, Dudi Supriadi mengungkapkan warga mulai merasakan gejala keracunan pada Senin (27/2/2023) dini hari.

Ia belum dapat memastikan makanan apa yang membuat ratusan warga keracunan karena saat hajatan banyak jenis makanan yang dihidangkan.

"Jadi mereka keracunan setelah mengkonsumsi rolade, bipstik, sop, mustopa, capcay, rujak, dan nasi," paparnya.

Kepala Puskesmas Lembang, Yana Mulyana mengatakan warga yang keracunan mayoritas mengalami gejala diare.

"Frekuensinya sering dengan bentuknya cair, tidak ada darah, tidak ada lendir."

"Penanganan awal ada simptomatik dan pengobatan kausatif juga, terutama penanganan dehidrasi itu yang paling penting," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Hilman Kamaluddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas