Update Kasus Penganiayaan Anak di Panti Asuhan Palembang, 18 Penghuni Dipindahkan
Berikut ini kabar terbaru soal penganiayaan penghuni panti asuhan di Palembang, Sumatera Selatan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal penganiayaan penghuni panti asuhan di Palembang, Sumatera Selatan.
Diketahui, anak-anak penghuni panti asuhan dianiaya oleh MH yang juga pemilik panti asuhan.
Pelaku juga mengidap Human Immunodeficiency Virus atau HIV.
Setelah dilakukan penangkapan, pihak kepolisian memeriksa anak-anak penghuni panti asuhan.
Total ada 18 orang anak yang jadi korban.
Terbaru, 18 orang anak tersebut dalam kondisi sehat.
Kini, mereka dipindahkan ke Yayasan Sentra Budi Perkasa Palembang.
Baca juga: Soal Kekerasan di Panti Asuhan Palembang, Ini Kata Istri Pelaku hingga Terungkap Motifnya
Kepala Dinas Sosial Kota Palembang M Ichsanul Akmal mengatakan, pihaknya telah memantau peristiwa penganiayaan tersebut.
Ichsanul juga menyayangkan atas terjadinya peristiwa penganiayaan ini.
Ia juga menyebutkan telah turun langsung ke lapangan.
"Mengetahui hal ini, saya malam itu langsung turun ke lokasi bersama jajaran terkait, dirinya pun sangat menyayangkan hal ini terjadi," ungkap Ichsanul Akmal seperti yang diwartakan Sripoku.com.
Pihaknya juga mengonfirmasi bahwa anak-anak tersebut kini sudah mulai beraktivitas dan bersekolah.
"Apakah kini layak dilanjutkan ataukah panti asuhan ini harus dibekukan. Kita akan sampaikan ke Bapak Kapolrestabes Palembang," ungkapnya.
Kedepannya, pihaknya akan melakukan pembinaan dan pemantauan pada panti asuhan yang baru buka.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Pemilik Panti Asuhan di Palembang Aniaya Belasan Anak
"Kita akan tingkatkan pembinaan sebulan sekali akan kita pantau dan juga kepada panti asuhan yang baru buka, tidak langsung kita terima. Kita lihat dulu ke lapangan untuk memastikan layak atau tidak," tegasnya.
Diketahui, pemilik panti asuhan berinisial MH sempat viral karena melakukan aksi kekerasan kepada penghuni panti.
Pelaku berinisial MH ini kini telah diamankan polisi guna dimintai keterangan.
Kombes Pol Mokhamad Ngajib selaku Kapolrestabes Palembang mengungkapkan motif MH melakukan penganiayaan anak-anak penghuni panti.
Ia mengatakan, pelaku melakukan penganiayaan karena anak-anak panti tidak disiplin.
Hal tersebut membuat pelaku kesal.
"MH berdalih melakukan pembinaan terhadap anak didik," kata dia.
Ia juga mengatakan, panti asuhan yang dikelola pelaku kini ditutup sementara.
Panti asuhan tersebut dalam pengawasan Satres Polrestabes Palembang.
"Belum beroperasi masih kita police line," kata Ngajib.
Baca juga: Video Kekerasan di Panti Asuhan Palembang, 18 Anak jadi Korban, Pelaku Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Positif HIV
Pelaku MH juga mengidap Human Immunodeficiency Virus atau HIV.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa anak-anak penghuni panti asuhan.
"Anak-anak yayasan panti asuhan Fisabilillah Al-Amin sudah kami periksa di RS Bhayangkara, dan hasilnya negatif. Tidak ada yang tertular, Alhamdulillah semuanya sehat, " ujar Ngajib seperti yang diwartakan Sripoku.com.
Ditempatkan di Sel Khusus
MH juga ditempatkan di tahanan khusus di Polrestabes Palembang serta pihak kepolisian akan menggandeng Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk kasus ini.
"Tersangka ditempatkan di tempat yang khusus. Tapi selagi proses hukum berjalan kami juga akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan bagaimana penanganannya, " ungkapnya.
Disinggung soal adanya kekerasan seksual, Ngajib mengungkapkan hingga saat ini masih belum ada.
"Belum ada (kekerasan seksual) yang dialami anak-anak. Masih pendalaman proses penyelidikan, " pungkasnya.
Kata Istri MH
Istri MH, Rina, turut angkat bicara soal kasus yang menimpa suaminya.
Ia mengatakan, suaminya mengalami gangguan kejiwaan empat tahun lalu.
Namun, setahun terakhir, suaminya telah berangsur sembuh.
"Suami saya itu gangguan was-was," kata Rina, Senin (27/2/2023), dikutip dari Sripoku.com.
Ia juga menceritakan, suaminya kerap marah-marah.
"Lagi temperamennya, kata-katanya kasar dan apa yang ia lakukan sering tidak ingat, setelah melakukan barulah suami saya sadar," ungkapnya.
(Tribunnews.com, Renald)(Sripoku.com, Andi Wijaya/Yandi Triansyah/Rachmad Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.