Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim Habiskan Rp 1,2 Miliar Pada Pilkada 2020: Lelah Sekali
Lucky Hakim mengungkapkan butuh usaha lebih keras memenangkan Pilkada Indramayu 2020.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim yang baru saja mundur dari jabatannya mengungkapkan bahwa dirinya habiskan logistik kampanye sekitar Rp 1,2 miliar pada Pemilihan Kepala Daerah Indramayu 2020.
"Saya pribadi itu tidak banyak sekitar Rp 1,2 miliar. Sedangkan pasangan saya kemungkinan besar sekitar Rp 7 sampai 8 miliar," kata Lucky Hakim dikutip pada podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Lucky Hakim Blak-blakan Digaji Padahal tidak Kerja: Udah Sebulan Tidur Ada Uang Masuk Rp 40 Juta nih
Menurut Lucky Hakim biaya logistik itu cukup murah. Meski demikian ia mengungkapkan butuh usaha lebih keras memenangkan Pilkada Indramayu 2020.
"Itu cukup murah tapi juga lelah sekali karena memang kita memakai konsultan yang menyatakan memang ada money politics. Tapi tidak berpengaruh besar sebenarnya yang paling berpengaruh adalah pertemuan untuk meyakinkan," jelasnya.
Lucky Hakim melanjutkan bahwa ketika ia datang ke Indramayu popularitasnya sudah 70 persen. Tinggal ia meningkatkan elektabilitasnya.
"Secara metodologi yang bisa diukur popularitas saat saya pertama datang ke Indramayu itu sudah di atas 70 persen. Lalu bagaimana dikaitkan dengan elektabilitas maka saya melakukan pertemuan-pertemuan," kata Lucky Hakim.
Baca juga: Hubungan dengan Bupati Indramayu Tidak Harmonis, Lucky Hakim: DPRD Telah Melakukan Hak Interpelasi
Menurutnya hal yang bisa memberikan elektabilitas yang tinggi yakni pertemuan langsung dengan masyarakat.
"Betul bahwa pertemuan itu sangat signifikan berubah sekali. Kalau saya berkontribusi atau tidak tentu kita semua berkontribusi tetapi tidak mungkin tiba-tiba karena saya artis dan tidak bisa apa-apa justru karena artis popularitas itu sebagai pintu," jelasnya.
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa jabatan 2014 hingga 2018 itu mengungkapkan bahwa sebelum tahu orang pintar atau bodoh itu harus kenal dahulu.
Baca juga: Rencana Lucky Hakim setelah Mundur dari Wakil Bupati Indramayu: Maju Pilkada hingga Jadi Artis Lagi
"Sebelum kita tahu orang itu pintar atau bodoh maka kita kenal dulu atau tidak jadi saya punya basicnya dikenal dulu baru setelah itu pertemuan orang suka atau tidak. Alhamdulillah setelah ketemu makin suka," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.