Gubernur NTT Tak Mau Cabut Aturan Masuk Sekolah Jam 05.00, DPR Minta Menteri Nadiem Bersikap
Viktor Laiskodat sesumbar bahwa kebijakan ini mendorong siswa bangun tidur lebih awal. Apalagi di dua sekolah itu merupakan sekolah unggulan.
Editor: Muhammad Zulfikar
Namun, ada sekolah yang justru meminta untuk menjalankan program demikian. Gubernur Viktor Laiskodat kemudian mengiyakan permintaan itu.
"Ya coba saja. Nanti kita lihat ada yang sanggup. Laporan kepala dinas kepada saya, dua punya kemampuan dan dapat menjalankan. Pertama SMA 1, dua SMA 6," kata dia.
Dua sekolah itu menurut dia akan berjalan terus dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 Wita. Karena itu, kalau ada kekurangan seperti kendaraan umum, dilakukan evaluasi.
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kupang Hendrikus Hati setuju atas kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 WIB. Ia menyampaikan kebijakan tersebut agar kedisiplinan pada guru dan siswa perlu digenjot.
Baca juga: Soal Kebijakan Siswa SMA di NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi, DPRD Minta Pemprov Kaji Ulang
"Saya sudah melakuan sosialisasi dengan teman-teman guru dan para murid SMA Negeri 6 untuk menjalankan dan melaksanakan aturan yang ditetapkan oleh Bapak Gubernur. Memang semuanya terima. Karena motivasi kita adalah supaya disiplin bisa digenjot karena tanpa disiplin tidak akan bisa menjadi baik," ujarnya.
Lebih lanjut Hendrikus katakan, Kalau kita berangkat dari pengalaman, belajar di pagi hari itu lebih cepat ditangkap dari pada pada siang hari.
"Memang ini merupakan hal baru dari pada kebiasaan kita sebelumnya. Tapi kalau betul- berul diterapkan dengam baik maka bisa untuk membawa perubahan dalam hal bisa meraih prestasi yang lebih maksimal," ujarnya.
Namun, lanjut Hendrikus, yang menjadi kendala bagi SMA Negeri 6 adalah angkutan Kota yang tidak bisa dijangkau oleh siawa/i . Sehingga menyebabkan anak-anak sekolah terlambat hanya karena tidak ada angkutan, karena rute angkutan kota belum sampai ke tempat itu.
"Saya sudah sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk disampaikan juga kepada penjabat wali kota untuk mengatur kembali dan berkoordinasi dengan dinas perhubungan supaya angkutan umum dari arah bawah bisa tembus ke terminal Belo supaya bisa menolong anak-anak kami ini," bebernya.
Selain kendala angkutan umum bagi anak-anak sekolah, sambung Hendrikus, dalam penerapannya juga akan menjadi kendala pula bagi para sopir yang harus bangun pagi dan menyesuaikan dengan aturan yang ada di sekolah. "Karena anak-anak dari Oepura dan dari Kota di sekitarnya itu pasti kesulitan kalau tidak ada kendaraan yang bisa dijangkau," katanya.
Baca juga: Ketua Komisi X DPR RI Kritik Gubernur NTT Soal Siswa SMA Masuk Jam 5 Pagi: Terlalu Pagi Itu!
Ganggu Kesehatan
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritik kebijakan Pemerintah Provinsi NTT yang memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 05.00 Wita. Sekjen FSGI Heru Purnomo menilai kebijakan tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Dirinya meminta agar kebijakan ini dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi NTT.
"FSGI mengkritik kebijakan masuk sekolah jam 05.00 wita di NTT dan mendorong Pemerintah Provinsi NTT mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut karena sangat membahayakan tumbuh kembang anak. Sebaiknya dibatalkan karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak," ujar Heru.