4 Napi Lapas Kelas IIA Palangkaraya Kabur, Modusnya Bengkokkan Teralis Besi
Keempat napi yang kabarnya kabur dari Lapas Kelas IIA Palangkaraya itu, terjerat beberapa kasus dari pencurian hingga pembunuhan
Editor: Eko Sutriyanto

Dengan dalih mencoba mendalami kenapa terjadinya peristiwa kaburnya 4 napi tersebut. Chandra Lestyono mengatakan, akan merunut kejadian mulai dari awal kenapa ada pelarian oleh para napi ini.
“Kami mencoba untuk pendalaman ini ya, kenapa ini bisa terjadi, mohon kawan-kawan media untuk membantu memberikan informasi ke masyarakat luas,” tegasnya.
Sementara itu, untuk memburu dan melakukan pengejaran 4 napi yang kabur, pihak Lapas Kelas IIA Palangkaraya sudah berkoordinasi dengan Polresta Palangkaraya untuk membawa kembali para napi tersebut.
“Saat ini kamipun sudah berkoordinasi dan dibantu oleh Polresta Palangkaraya untuk menangkap para napi kabur tersebut,” pungkasnya.
Hingga Sabtu sore, pihak Lapas Kelas IIA Palangkaraya terus memburu dan melakukan pencarian keempat narapidana atau napi kabur dari tahanan, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Berdasarkan hasil pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) oleh pihak Lapas Kelas IIA Palangkaraya, sebelum melancarkan aksinya napi yang melarikan diri itu sempat mengajak teman satu selnya.
Seorang napi berinisial MB, yang diajak kabur itu kemudian ditetapkan sebagai saksi 1 dari kejadian kaburnya keempat napi lainnya.
Hal itu dari rilis yang diterima Tribunkalteng.com, Sabtu (4/3/2023).
Dari keterangan saksi 1, pada pukul 22:00 WIB ia sempat diajak untuk melarikan diri oleh rekan sesama napi yang berada satu ruangan.
Bahkan, ia sempat diancam akan dibunuh apabila tidak mengikuti ajakan tersebut.
Kendati demikian, saksi 1 tetap menolak. Kemudian pada pukul 22:20 WIB para napi tersebut melarikan diri dengan cara membengkokkan teralis besi menggunakan kain yang ditarik secara bersama-sama.
Lalu, berlari dan memanjat tembok menggunakan kain yang dipakai untuk menarik teralis besi.
Tak lama setelah kejadian itu, saksi 1 berteriak dengan kalimat “Ada Tahanan Kabur!”
Sekira pukul 22:25 WIB, teriakan itu didengar oleh salah seorang petugas Lapas yang berjaga, Marjuki (saksi 2), mendatangi asal suara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.