Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Warga Ditemukan Meninggal Akibat Longsor di Natuna Kepri, Ada Kemungkinan Korban Jiwa Bertambah

Sebanyak 10 warga ditemukan meninggal akibat longsor di Natuna, Kepulauan Riau. Proses evakuasi masih berlangsung dan ada kemungkinan korban bertambah

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in 10 Warga Ditemukan Meninggal Akibat Longsor di Natuna Kepri, Ada Kemungkinan Korban Jiwa Bertambah
BNPB
Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi. Hingga saat ini sudah ada 10 korban meninggal yang ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Pulau Serasan mengakibatkan terjadi tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023) sekira pukul 11.15 WIB.

Tanah longsor menimpa perkampungan di Desa Jermalik sampai ke jalan raya dan sebanyak 50 warga Desa Jermalik dilaporkan hilang akibat tanah longsor ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Natuna), Raja Darmika membenarkan kejadian bencana longosor di Serasan, Natuna.

"Betul, longsor lagi di Serasan. Informasinya ada korban jiwa. Tapi belum tau pasti berapa jumlahnya karena jaringan sedang gangguan," ungkapnya, Senin (6/3/2023), dikutip dari TribunBatam.id.

Baca juga: Soal Longsor di Kupang, Lahan Warga akan Digunakan untuk Jalur Alternatif, Pemerintah Siapkan Dana

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah menyatakan saat ini ada 10 warga yang ditemukan meninggal tertimpa longsor.

Menurutnya jumlah ini bisa bertambah karena proses evakuasi masih dilakukan.

"Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," terangnya dikutip dari siaran pers BNPB.

Berita Rekomendasi

Selain intensitas hujan yang tinggi, bencana longsor ini diakibatkan kondisi tanah di Serasan yang labil.

Proses evakuasi terhadap warga yang dikabarkan hilang masih dilakukan.

Junainah menjelaskan proses evakuasi terkendala cuaca dan sulitnya akses komunikasi karena jaringan telekomunikasi yang terputus.

Terputusnya jaringan juga mengakibatkan pendataan warga yang hilang dan jumlah korban meninggal belum dapat dilakukan secara maksimal.

Longsor terjadi di Serasan Natuna
Longsor terjadi di Serasan Natuna disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi. Hingga saat ini sudah ada 10 korban meninggal yang ditemukan.

Baca juga: Soal Longsor di Kupang, Kata Kepala Kantor Geofisika hingga Tanggapan DPRD NTT

"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," paparnya.

Sejumlah tim diterjunkan untuk melakukan evakuasi korban longsor, mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri hingga relawan.

"Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus sehingga laporan terbaru," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas