Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota TNI di Semarang yang Marah-marah hingga Acungkan Sangkur Berakhir Damai

Anggota TNI yang marah-marah hingga mengacungkan sangkur ke pengendara mobil di Semarang berakhir damai. Keduanya sepakat tidak lanjut ke ranah hukum.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Anggota TNI di Semarang yang Marah-marah hingga Acungkan Sangkur Berakhir Damai
Dok. Kodam IV/Diponegoro
Anggota TNI yang marah-marah hingga mengacungkan sangkur ke pengendara mobil di Semarang berakhir damai. Keduanya sepakat tidak lanjut ke ranah hukum. 

TRIBUNNEWS.COM - Beredar video yang memperlihatkan anggota TNI marah-marah di jalan hingga mengacungkan sangkur ke pengendara mobil lain dan viral di media sosial.

Video ini pertama kali diunggah oleh akun Twitter, @Heraloebss pada Sabtu (4/3/2023).

Anggota TNI yang marah-marah tersebut ternyata adalah prajurit dari Kodim 0733/Kota Semarang berinisial ES.

Hal ini dibenarkan oleh Kapendam Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Inf Bambang Hermanto.

Bambang pun membeberkan kronologi kejadian sehingga anggota TNI berinisial ES itu marah-marah dan mengacungkan sangkur ke penumpang yang berinisial NH.

ES yang mengandarai mobil Mazda Bizante dengan pelat nomor polisi (nopol) B 1155 JA dipepet oleh mobil Toyota Sienta berwarna silver oleh pria berinisial NH (51).

Baca juga: Penjelasan Kodam IV/Diponegoro Soal Viral Oknum Prajurit yang Mengamuk dan Acungkan Sangkur di Jalan

Adapun kejadian ini terjadi di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Berita Rekomendasi

"Menurut oknum anggota ketika dimintai keterangan awal, menyatakan bahwa kendaraan Toyota Sienta tersebut terus menghalanginya saat berada di sepanjang Jalan Gajahmada Kota Semarang sampai dengan belok ke kiri menuju Jalan MH. Thamrin," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (6/3/2023).

Akibatnya, lanjutnya, ES pun memiliki niatan untuk menghentikan mobil yang dikendarai NH dan memberi peringatan.

Kemudian, ES pun berhasil menghentikan mobil NH dan menegurnya.

Namun, lantaran merasa sama-sama benar, cekcok antara keduanya pun tidak bisa terhindarkan.

"Oknum anggota ES menghentikan mobilnya lalu menghampiri dan menegur NUH dan terjadi cek-cok mulut lantaran keduanya merasa sama-sama benar," tutur Bambang.

Emosi ES pun memuncak lantaran terprovokasi sehingga ia mengambil sangkur dari mobilnya.

Bambang pun mengungkapan bahwa insiden tersebut adalah kesalahpahaman.

Baca juga: Bocah di Depok Disandera Ayah Kandung, Leher Ditempeli Sangkur hingga Warga Ditodong Senapan Angin

Ia mengatakan pihaknya langsung memintai keterangan ES dan berkoordinasi dengan instansi lain untuk mendapatkan bukti lainnya.

Kemudian, ES dan NUH pun dipertemukan untuk melakukan upaya mediasi.

Mediasi yang dilakukan pun membuahkan hasil dan mereka saling memaafkan.

"Hingga berita ini dikeluarkan kedua belah pihak telah selesai dimediasi, membicarakan secara kekeluargaan dan saling memaafkan serta melakukan kesepakatan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum," tutur Bambang.

Bambang juga menyampaikan agar tiap warga negara selalu menghormati hak orang lain termasuk di jalan raya.

"Mari kita saling mengingatkan sesama pengguna jalan raya agar berperilaku baik saat berkendara serta mematuhi peraturan lalu-lintaas yang berlaku. Saling menghormati dan menghargai sesama pengguna jalan raya agar tercipta keamanan dan kenyamanan di jalan," tegasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas