11 Orang Meninggal Dunia Akibat Longsor di Natuna
Sementara proses pencarian korban longsor dihentikan sementara karena hujan deras
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BATAM- 11 orang meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di di Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).
Sementara korban hilang sebanyak 47 orang.
Baca juga: BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Laut Natuna Utara Hari Ini, 8 Maret 2023
"Tambahan satu orang, di mana korban yang meninggal merupakan korban yang dirujuk ke RSUD Soedarso Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar)," kata kata Kepala BPBD Kepri Hasbi, Selasa (8/3/2023).
Sementara proses pencarian korban longsor dihentikan sementara karena sejak pagi hingga sore hari lokasi kejadian diguyur hujan lebat.
"Terlalu bahaya dilakukan pencarian. Sebab tanah masih labil dan bergerak karena diguyur hujan. Jika dipaksakan dikhawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan," kata Hasbi.
Adapun untuk logistik seperti bahan makanan, Hasbi mengaku hingga saat ini masih dalam perjalan.
"Yang dari provinsi diperkirakan siang besok tiba, karena sore tadi baru bergerak dari Pelabuhan Tanjung Uban menggunakan kapal milik ASDP, yakni KMP Bahtera Nusantara 01," ucap Hasbi.
Sebelumnya bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) ditetapkan sebagai darurat bencana.
Baca juga: Longsor di Natuna, Anggota DPRD Kepri Sebut Jadi Bencana Nasional hingga Polda Kirimkan 112 Personel
"Apa yang terjadi di Pulau Serasan Kabupaten Natuna, Kepri, ditetapkan sebagai darurat bencana," kata Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melalui keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023).
Suharyanto meminta agar lokasi kejadian tidak dijadikan alasan sebagai kendala untuk melakukan pencarian secara maksimal.
Evakuasi fokus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara.
"Kita semua harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi," tambah Suharyanto.
Baca juga: Kepala BNPB Terbang ke Natuna Pimpin Penanganan Bencana Tanah Longsor
Untuk masyarakat yang saat ini berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya tetap terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangan.
Bantuan Kapal Motor Penumpang (KMP) Bahtera Nusantara 01 yang seharusnya melakukan pelayaran sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (7/3/2023), dengan tujuan Tanjung Uban-Sintete, Kalimantan Barat (Kalbar), dibatalkan.