Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Event Motor Trail Rusak Lahan Edelweis di Ranca Upas, Panitia Dinilai Bersalah karena Tak Atur Jalur

Manjemen Ranca Upas menyatakan pihak panitia tidak berada di lokasi event motor trail dan mengakibatkan para peserta memasuki area rawa.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Event Motor Trail Rusak Lahan Edelweis di Ranca Upas, Panitia Dinilai Bersalah karena Tak Atur Jalur
kolase tribunnews
Kerusakan Ranca Upas akibat event motor trail. Manajemen Ranca Upas menyatakan panitia event motor trail bersalah karena jumlah peserta mencapai 1600 orang. 

"Tapi ketika di cek ke lapangan, sekitar 1600 orang peserta, jadi overload juga," sambungnya.

Pada awal perizinan, ia mengira pihak panitia sudah profesional menyelenggarakan event seperti ini, sehingga manajemen Ranca Upas tidak memantau langsung ketika acara.

"Kami rasa, kami pikir panitia akan sangat profesional terkait event ini, tapi pas pelaksanaan panitia blunder."

"Akhirnya para peserta masuk rawa padahal itu udah dilarang, kami sudah pakai race line tapi tetep peserta masih mabal," tambahnya.

Dua skutik dan satu Kawasaki KLX panitia event trail di Kawasan Ranca Upas Ciwidey dibakar peserta.
Dua skutik dan satu Kawasaki KLX panitia event trail di Kawasan Ranca Upas Ciwidey dibakar peserta. (tiktok.com/@edventure_sunda)

Warga Marah Bunga Edelweis Rawa Rusak

Beredar video warga yang marah-marah karena para peserta motor trail masuk ke area rawa Ranca Upas dan merusak bunga Edelweis Rawa.

Warga tersebut bernama Supriatna (44) atau akrab disapa Uprit.

Baca juga: Sandiaga Uno Akan Blacklist Turis Asing yang Main Flare di Kawah Ijen

Berita Rekomendasi

Ia mengaku ikut berjaga di area rawa saat event motor trail berlangsung dari pagi hingga siang.

"Siang saya pulang ke kios karena lapar dan saya tidak balik lagi kesana. Saya berpikiran sudah aman, motor berkurang tak melewati rawa itu," jelasnya.

Namun, Supriatna mengaku kaget ketika kembali ke area rawa pada sore hari kondisinya sudah sangat rusak.

"Di situ saya meluapkan meluapkan, sedikit emosi, itu spontanitas," tandasnya.

Amarah Supriatna memuncak saat melihat tanaman yang ia rawat dirusak oleh para peserta motor trail.

"Untuk kondisi saat itu, sangat lumayan bagi perasaan saya itu mengerikan, yang sudah saya tanam, ternyata pas udah saya lihat hancur," bebernya.

Ia berharap ke depan pihak Perhutani lebih menjaga kawasan Ranca Upas agar kejadian seperti ini tidak terulang.

"Sebenarnya dengan event itu, warga merasa resah karena mungkin kurang kesigapan panitia atau atau mungkin minimnya kepanitiaan."

"Saya kurang paham masalah itu, intinya saya juga tidak mau menjelekan siapapun, mudah-mudahan jadi gambaran buat kita supaya melestarikan alam," ujarnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Lutfi Ahmad Mauludin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas