Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Regional: Profil Aripin Ketua DPRD Luwu Timur - Kisah Pria Turki Nikahi Wanita Tuban

Berikut berita populer regional mulai profil ketua DPRD Luwu Timur yang tak mau salaman dengan warga hingga kisah cinta pria turki dengan wanita Tuban

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
zoom-in Populer Regional: Profil Aripin Ketua DPRD Luwu Timur - Kisah Pria Turki Nikahi Wanita Tuban
Kolase Tribunnews.com: TribunJatim/Istimewa, Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi, dan Instagram/terangmedia
Berikut berita populer regional selengkapnya mulai profil ketua DPRD Luwu Timur yang tidak mau salaman dengan warga hingga kisah cinta pria Turki denganw wanita Tuban. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai profil Ketua DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Aripin.

Aripin menjadi bahan perbincangan publik karena ia terkesan menolak warga untuk berjabat tangan.

Detik-detik momen tersebut bahkan sempat terekam kamera dan videonya viral di media sosial.

Kemudian ada update dari kasus tabrak lari Selvi Amalia Nuraeni (19) mahasiswa Universitas Suryakenca (Unsur).

Kesaksian baru didapatkan dari seorang sopir angkot yang ada di TKP saat kejadian nahas itu.

Sopir angkot mengaku, mobil yang menabrak Selvi berjenis Pajero berplat dinas kepolisian.

Berita populer terakhir datang dari kisah cinta seorang pria Turki dengan wanita asal Tuban, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Pria tersebut rela terbang jauh-jauh dari negaranya demi bisa menikahi pujaan sang pujaan hati.

Uniknya, jalinan kasih keduanya bermula kenalan lewat media sosial.

Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:

1. Profil Aripin Ketua DPRD Luwu Timur, Viral usai Tolak Jabat Tangan Warga, Mantan Kades 3 Periode

Aripin, Ketua DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan menjadi perbincangan di media sosial setelah video yang memperlihatkan dirinya tidak menyambut jabat tangan seorang warga menjadi viral. Berikut profilnya.
Aripin, Ketua DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan menjadi perbincangan di media sosial setelah video yang memperlihatkan dirinya tidak menyambut jabat tangan seorang warga menjadi viral. Berikut profilnya. (Kolase Instagram/terangmedia - Dok DPRD Lutim)

Aripin, Ketua DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan di media sosial setelah menolak berjabat tangan dengan seorang warga.

Sikap Aripin ini terekam dalam video, yang kemudian viral di media sosial.

Video viral berdurasi 24 detik itu memperlihatkan Aripin yang tengah turun dari mobil, mengenakan setelan jas, berjalan masuk menuju Gedung DPRD Luwu Timur (Lutim).

Dari arah dalam gedung, ada seorang warga menyodorkan tangan menyambut kedatangan Aripin.

Namun, Aripin tidak menyambut jabat tangan pria tersebut dan langsung melewatinya masuk ke dalam gedung.

Dilansir Tribun Lutim, Aripin dilantik sebagai Ketua DPRD Luwu Timur pada 27 Januari 2022.

Sebelumnya pada 30 Oktober 2021, Aripin juga terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Luwu Timur periode 2021-2026.

Aripin pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bantilang, Kecamatan Towuti, Lutim, selama tiga periode, dari 2001 sampai 2018.

Saat menjabat kades, Aripin membuat aturan mewajibkan setiap warganya menanam merica atau lada, yang kini desa tersebut menjadi salah satu lumbung merica.

Aripin mengaku dulu pernah bertani merica dan pernah menjadi pengembala kerbau.

Baca selengkapnya.

2. Sopir Angkot Beri Pengakuan, Mobil Penabrak Selvi Amalia Berjenis Pajero Berplat Dinas Kepolisian

Yudi Junadi, Ketua Tim Kuasa Hukum Sugeng tersangka tabrak lari Selvi Amalia Nuraeni di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur  (kiri) dan Selvi Amalia Nuraeni (19) mahasiswa Universitas Suryakenca (Unsur) yang menjadi korban tewas tabrak lari di Jalan Raya Bandung, Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Yudi Junadi, Ketua Tim Kuasa Hukum Sugeng tersangka tabrak lari Selvi Amalia Nuraeni di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur (kiri) dan Selvi Amalia Nuraeni (19) mahasiswa Universitas Suryakenca (Unsur) yang menjadi korban tewas tabrak lari di Jalan Raya Bandung, Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi/iST)

Muncul pengakuan baru, soal kasus tabrak lari Selvi Amalia Nuraeni (19) mahasiswa Universitas Suryakenca (Unsur) di Jalan Raya Bandung, Kampung Sabandar, Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Seorang sopir angkot mengatakan, penabrak korban hingga tewas bukanlah mobil sedan Audi A6 warna hitam bernomor polisi B 1482 QH yang belakangan diketahui dikemudikan Sugeng namun mobil jenis Pajero berwarna hitam dengan plat nomer dinas polisi VIII-15-33.

Pengakuan sopir angkot ini disampaikan Ketua tim kuasa Hukum tersangka Sugeng, Yudi Junadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/3/2023).

"Adanya dugaan fakta itu berdasarkan keterangan Yusandi (49), sopir angkot yang kendaraannya tepat di depan sepeda motor korban sebelum akhirnya korban jatuh dan tewas terlindas mobil," katanya.

Kata Yudi, sopir angkot itu mengungkapkan, kendaraan yang melindas korban hingga tewas merupakan mobil Pajero warna hitam.

"Sopir angkot ini, kita yang menemukan, sementara penyidik sangat kesulitan untuk mendapatkan keberadaan dari Yusandi ini. Yusandi ini merupakan saksi kunci," ucapnya.

Yudi menjelaskan, dalam keteranganya saksi kunci tersebut mendengar suara "Brak" setelah beberapa detik angkot yang dikendarainya berpapasan dengan mobil Pajero warna hitam.

"Berdasarkan keterangan itu, kami melakukan penelusuran terhadap mobil Pajero yang diduga menjadi penabrak Selvi Amalia Nuraeni hingga tewas di lokasi kejadian," ucapnya.

Pihaknya mengungkapkan, hasil penelurusan CCTV dan sejumlah saksi yang dikonfirmasi, mobil Pajero itu merupakan rangkaian kepolisian yang tengah melakukan tugas negara ke TKP Wowon.

"Mobil Pajero itu diketahui berplat nomor dinas Polisi, yakni VIII-15-33 yang merupakan kendaraan dengan plat nomor dinas milik Kasatreskrim Polres Cianjur," katanya.

Selain itu, menurut Yudi, ada indikasi obstruction of justice atau menghalangi penyidikan dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pemotor Selvi Amalia Nuraeni (19).

Baca selengkapnya.

3. Polisi Tangkap Remaja yang Bacok Bhabinkamtibmas hingga 3 Jarinya Putus di Luwu Utara

Personel Polsek Masamba Polres Luwu Utara Bripka HS (45) dirawat di rumah sakit usia dianiaya TR (18) di Jl Hos Cokroaminoto, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (8/3/2023) siang. Penganiayaan ini mengakibatkan tiga jari tangan HS putus
Personel Polsek Masamba Polres Luwu Utara Bripka HS (45) dirawat di rumah sakit usia dianiaya TR (18) di Jl Hos Cokroaminoto, Kelurahan Kappuna, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (8/3/2023) siang. Penganiayaan ini mengakibatkan tiga jari tangan HS putus (Polres Luwu Utara)

Polres Luwu Utara menangkap TR (18), remaja yang membacok anggota polisi, Bripka HS (45).

HS adalah anggota Polsek Masamba yang sehari-hari bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.

Akibat pembacokan tersebut, tiga jari HS putus.

Pelaku ditangkap tidak lama setelah menjalankan aksinya.

"Terduga pelaku telah diamankan," kata Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Joddy, Kamis (9/3/2023).

Tindak pidana penganiayaan terhadap personel Polsek Masamba HS (45) terjadi di pencucian kendaraan R2 dan R4, Jl Hos Cokroaminoto, Masamba, Luwu Utara, Sulsel, Rabu (8/3/2023) siang.

Informasi dihimpun, peristiwa ini bermula pada saat HS mendatangi tempat TR bekerja di sebuah pencucian kendaraan.

HS datang dengan maksud menanyakan, apakah paman TR inisial DK masih menjual narkotika jenis sabu.

Selanjutnya, TR menjawab sudah tidak menjual lagi.

Kemudian korban mengatakan kepada pelaku "kamu jangan bohong-bohong, saya tahu kamu yang sering antarkan barangnya ommu".

Baca selengkapnya.

4. Event Motor Trail di Ranca Upas Juga Sebabkan Kawasan Lain Rusak, Bupati Bandung Janji akan Usut

Berikut fakta kawasan Ranca Upas rusak akibat acara motor trail, Minggu (5/3/2023). Kronologi peserta ricuh hingga kondisi lahan edelweis hancur.
Berikut fakta kawasan Ranca Upas rusak akibat acara motor trail, Minggu (5/3/2023). Kronologi peserta ricuh hingga kondisi lahan edelweis hancur. (Kolase TribunJabar.id)

Event motor trail di Bandung, Jawa Barat yang diselenggarakan pada Minggu (5/3/2023), rupanya tidak hanya merusak kawasan habitat edelweis rawa Ranca Upas, Ciwidey.

Kerusakan juga terjadi di kawasan hutan lindung dan sungai purba di Luweung Tengah, Ranca Upas.

Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Lingkungan Hidup dari Gunung Institute, Pepep DW.

"Mereka (peserta motor trail) masuk ke Luweung Tengah, yang masih menjadi habitat satwa endemik yang dilindungi, Phantera pardus, lutung Jawa, surili, masih ada di sana."

"Itu jelas akan terganggu. Kedua, lapisan tanah di Leuweung Tengah itu unsur haranya sudah tinggi sekali," katanya, Rabu (8/3/2023), dikutip dari TribunJabar.

Pepep mengatakan hutan yang berusia ribuan tahun itu rusak akibat dilewati sekitar 2.000 motor trail.

Padahal, hutan tersebut belum pernah dilalui oleh kendaraan bermotor.

Akibatnya, terdapat sebuah motor yang tenggelam di jalur tersebut.

Hal tersebut terjadi lantaran tanah di hutan tersebut sudah mulai lapuk.

"Motornya tenggelam karena tanahnya memang lapuk. Bayangkan, 2.000 motor melewati jalur yang sama dalam satu waktu," katanya.

Di sisi lain, sungai purba yang berada di sekitar lokasi tersebut juga terkena dampaknya.

Banyaknya motor trail yang melintas di sungai tersebut menyebabkan sedimentasi atau pengendapan material.

"Kedua, sungai di sana adalah sungai purba, itu dilalui juga."

"Sudah pasti akan terjadi sedimentasi karena tergerusnya tanah yang nanti kalau hujan, tanah-tanah itu akan berakhir di sungai-sungai dan sungai-sungai menjadi landai," urai Pepep.

Baca selengkapnya.

5. Beda Nasib dengan Pria India, Warga Turki Ini Nikahi Wanita Tuban Usai Kenalan dari Media Sosial

Viral  pria asal Turki bernama Muhammed menikahi kekasihnya bernama Putri di Tuban Jawa Timur pada Minggu (5/3/2023)- Kedua memperlai tersebut sudah saling mengenal dari Instagram sejak dua tahun lalu.
Viral pria asal Turki bernama Muhammed menikahi kekasihnya bernama Putri di Tuban Jawa Timur pada Minggu (5/3/2023)- Kedua memperlai tersebut sudah saling mengenal dari Instagram sejak dua tahun lalu. (TribunJatim)

Usai pria asal India, Asib Ali ditolak oleh kekasihnya viral di media sosial, kini muncul kembali kisah cinta antara pria Warga Negara Asing (WNA) yang jauh-jauh datang ke Indonesia untuk menikahi perempuan asal Tuban, Jawa Timur.

Namun, nasib antara Ali Asib dan pria yang diketahui berasal dari Turki itu berbanding terbalik.

Bagaimana tidak, tak seperti Ali Asib yang ditolak usai jauh-jauh ke Indonesia, Muhammed (25) asal Eglance Kraisali Adana Turki justru telah melangsungkan pernikahannya dengan wanita asal Tuban bernama Putri (22).

Pernikahan itu berlangsung di Masjid Banjararum, pada Minggu (4/3/2023).

Kisah antara Putri dan Muhammed menjadi viral usai foto pernikahannya tersebar di media sosial.

Ternyata, baik Muhammed dan juga Putri sudah saling berkenalan sejak dua tahun lalu.

Perkenalan antara Muhammed dan juga Putri diketahui berawal dari media sosial Instagram.

Dikutip dari TribunJatim, dua sejoli tersebut menjalin hubungan asmara secara Long Distance Relationship (LDR) atau jarak jauh.

Muhammed ternyata sudah belajar berbahasa Indonesia sejak menjalani hubungan selama dua tahun tersebut.

Merasa ada kecocokan, mempelai pria tersebut akhirnya memutuskan menemui mempelai wanita di Tuban.

Meski baru pertama kali bertemu, namun Muhammed telah memantapkan hatinya untuk mengajak Putri menikah.

Putri yang sudah menjalin hubungan dengan Muhammed selama dua tahun itu pun juga dengan senang hati menerima pinangan tersebut.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas