Rumah Tergenang Banjir Setinggi Satu Meter, Jumadi Evakuasi Keluarga ke Desa Lain Tapi Dia Bertahan
Meski keluarganya diungsikan ke rumah kerabat yang tinggal di desa lain, namun Jumari memilih tetap bertahan di rumahnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Jumari (60), warga Desa Arahan, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa mengungsikan anggota keluarganya ke rumah kerabat.
Jumari terpaksa melakukan hal itu lantaran rumahnya digenangi air akibat meluapnya Sungai Lematang.
Meski keluarganya diungsikan ke rumah kerabat yang tinggal di desa lain, namun Jumari memilih tetap bertahan di rumahnya.
Dia harus menjaga perabotan di dalam rumah dari kemungkinan air yang semakin meninggi.
Baca juga: Banjir Bandang di Lahat Merendam Ratusan Rumah, 40 Hektare Sawah Gagal Panen
"Anak dan istri saya saat ini terpaksa harus mengungsi di rumah keluarga saya yang berada di desa lain, sementara saya masih bertahan karena harus menjaga rumah dari kemungkinan terburuk," kata Jumari, Jumat (10/3/2023).
Jumari menjelaskan bahwa air Sungai Lematang menggenangi air rumahnya hingga setinggi satu meter.
"Tinggi air yang menggenang hingga satu meter. Air Lematang masuk ke rumah sejak sore tadi hingga saat ini," terang dia.
Jumari tak menyangka air Sungai Lematang meluap hingga sampai ke rumahnya.
Sebab, air Sungai Lematang meluap hingga ke rumahnya sudah tidak terjadi sejak dua tahun lalu.
"Terakhir peristiwa seperti ini terjadi sekitar dua tahun lalu. Tinggi genangan air tidak jauh beda seperti ini," ungkap dia.
Kata dia, di desanya sendiri yakni di Desa Nantal, hujan tak begitu deras seperti yang terjadi Kota Lahat dan Kecamatan Pulau Pinang.
Baca juga: BPBD Sumsel: Ratusan Rumah di 5 Desa Terdampak Banjir Bandang Lahat, Ada yang Terbawa Arus
"Disini hujan tidak begitu deras, penyebab banjir yang dialami beberapa warga di Desa Nantal karena banjir kiriman," ucapnya.
Dengan kondisi rumahnya yang tergenang air, Jumari masih berjaga di depan rumahnya.
Dengan celana yang digulung, Jumari sesekali masuk ke dalam rumahnya untuk memastikan rumahnya masih aman.
Ia juga telah menyiapkan mesin genset untuk berjaga-jaga ketika listrik mati karena dampak banjir.
Sementara jalan yang tepat di depan rumah Jumari terjadi kemacetan karena dampak dari air Lematang yang meluap hingga ke Jalan.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Istri dan Anak Mengungsi Suami Siaga di Rumah, Korban Banjir di Lahat