Soal Acara Motor Trail di Ranca Upas yang Rusak Alam, Ridwan Kamil hingga Dedi Mulyadi Angkat Bicara
Berikut ini tanggapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil hingga Anggota DPR RI soal acara motor trail di Ranca Upas Bandung.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Acara motor trail yang diselenggarakan di kawasan Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat, dapat banyak sorotan karena telah merusak ekosistem.
Acara yang digelar Minggu (5/3/2023) dan bernama 'Ranca Upas Camping Adventure Explore 2023' tersebut merusak sejumlah lahan budidaya Bunga Edelweiss dan pertanian milik warga.
Salah satu yang menyoroti acara tersebut yakni Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Melalui akun resmi Instagram @ridawankamil, Kang Emil mengatakan, panitia dan peserta acara off road yang menyebabkan kerusakan harus bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.
"Kepada panitia dan peserta sebaiknya gotong royong memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan ini," tulisnya.
Ia juga menuliskan, jika penyelenggara tak mampu menjalankan acara yang profesional, maka pihak terkait jangan memberikan izin acara.
Baca juga: Event Motor Trail di Ranca Upas Juga Sebabkan Kawasan Lain Rusak, Bupati Bandung Janji akan Usut
"Semoga tidak terulang ke depannya. Jika panitia penyelenggara acara apapun tidak bisa memberi keyakinan akan penyelenggaraan yang profesional, sebaiknya jangan diizin kan oleh Pengelola Kawasan," kata Kang Emil.
Ia menambahkan, kelestarian alam lingkungan merupakan hal yang utama dan wajib dijaga.
"Kelestarian alam lingkungan adalah yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apapun." tutup Kang Emil.
Kata Wakil Gubernur Jabar
Uu Ruzhanul Ulum selaku Wakil Gubernur Jabar juga ikut angkat bicara.
Ia mengatakan, seharusnya kegiatan apapun tidak berdampak buruk pada semua hal, termasuk alam.
Dalam akun Instagram resminya @ruzhanul, Uu mengutuk aksi perusakan yang terjadi.
Baca juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Kerusakan Ranca Upas, Panitia Diduga Catut Logo Instansi Tanpa Izin
"Secara pribadi saya mengutuk keras aksi perusakan yang terjadi, melihat dari berbagai sumber aksi yang terjadi ini adalah akibat dari kelalaian panitia dalam mengelola kegiatan." tulisnya dalam unggahan di Instagram-nya.
Ia juga menekankan untuk jangan merusak alam apapun alasannya.
"Saya mohon untuk jadi perhatian, HOBI BOLEH, TAPI JANGAN MERUSAK! apapun alasannya, kelestarian alam adalah tanggung jawab kita bersama,."
"Saya imbau kepada institusi pemerintahan daerah lebih ketat dan selektif lagi dalam perizinan kegiatan yang dilaksanakan di alam, sehingga tidak merugikan banyak pihak, serta untuk para pegiat hobi adventure mohon bisa lebih selektif pula dalam mengikuti kegiatan, pastikan rekam jejak penyelenggara sudah diakui dengan baik." tulis Uu.
Dalam video unggahannya, Uu mengimbau pemerintah setempat untuk selektif dalam memberikan izin acara.
"Dilihat dulu, layak tidak diberikan izin . Harus ada cross check kepada para panitia yang akan memiliki tanggung jawab," ungkap Uu.
Kata Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Komisi IV, Dedi Mulyadi, ikut menanggapi acara yang merusak 1,5 hektare lahan budidaya Bunga Edelweiis tersebut.
Baca juga: Viral Ranca Upas Rusak gara-gara Event Motor Trail, Kini Lahan Edelweis Rawa Sudah Ditanami Kembali
Ia mengatakan, kegiatan kendaraan yang masuk hutan itu harus dihentikan karena bukan habitatnya.
"Saya katakan, hentikan deh, berbagai kegiatan kendaraan yang masuk hutan karena bukan habitatnya," kata Dedi di Polresta Bandung, seperti yang diwartakan TribunJabar.id, Kamis (9/3/2023).
Ia di Polresta Bandung untuk mendampingi Uprit, seorang yang diperiksa sebagai saksi acara motor trail di Ranca Upas.
"Saya katakan begini, ketika motor masuk hutan itu pasti ada burung yang terganggu, ular yang keinjek, ada jaringan ekosistem yang mengalami perkembangan terganggu," ujarnya.
Menurutnya, acara motor trail harus dilokalisir di sebuah wilayah tertentu dan tidak berpindah-pindah.
Baca juga: Lahan Ranca Upas Rusak usai Event Motor Trail, Perhutani Rehabilitasi Lahan, Hentikan Izin Offroad
"Kalau mau, bikin wahana saja, di area tertentu khusus untuk wahana motor trail," kata Dedi.
Ia menambahkan, dulu ada istilah trabas yang lokasinya tetap dan tidak berpindah-pindah.
"Kini kadang suka ada yang pengen masuk daerah baru, cari jalan baru, nanti dari sini lalu ke situ. Nah, itu jujur pasti ada kerusakan yang ditimbulkan," kata Dedi.
Ia juga mengimbuhkan, kegiatan tersebut untuk mencari kesenangan.
"Sebenarnya kegiatan motor begitu kan untuk happy, ya, bukan balapan biasanya. Dulu juga saya waktu jadi bupati suka kegiatan begitu, tapi untuk happy aja," kata Dedi.
Namun, jika kegiatan melibatkan ribuan orang dan tujuannya untuk lomba dan hadiah, maka tujuannya akan berbeda.
"Misal kita berangkat berlima kan beda dengan berangkat ribuan. Happy-nya jadi hilang, yang ada cuma stresnya," pungkas Dedi.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Luthfi Ahmad Mauludin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.