Ledakan di Malang akibatkan Satu Warga Tewas, Polisi Temukan 2 Kg Bubuk Bahan Petasan
Polisi telah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab ledakan di Malang. Petugas menemukan bubuk bahan petasan dan dua buah lubang titik ledakan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab ledakan di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Ledakan yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) malam itu menewaskan seorang warga bernama Ahmad Hasan Rifai (20).
Dalam melakukan olah TKP, aparat yang diterjunkan meliputi Penjinak Bom (Jibom), petugas Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, dan petugas Satreskrim Polres Batu.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, mengatakan dalam proses olah TKP, petugas menemukan empat kantong berisi bahan baku petasan dengan total berat 2 kg.
Selain itu, ditemukan juga beberapa biji kembang api yang diduga menjadi penyebab ledakan.
Baca juga: Satu Keluarga Tewas akibat Ledakan di Blitar, Ditemukan Puntung Rokok dan Panci Tempat Bahan Petasan
“Dari hasil olah TKP petugas menemukan bubuk, secara teknis untuk nama dan lainnya nanti masih akan diperiksa oleh tim Labfor, hasilnya akan keluar kurang lebih 14 hari."
"Kemudian ada beberapa kembang api dan sendok kecil serta beberapa barang bukti lainnya,” paparnya, Minggu (12/2/2023), dikutip dari SuryaMalang.com.
Petugas juga menemukan dua buah lubang yang diduga sebagai titik ledakan.
Kedua lubang itu memiliki diameter dan kedalaman yang berbeda.
“Titik ledakan pertama diameter lebar 50 cm dengan kedalaman 11 cm."
"Titik kedua diameter 49 cm dengan kedalaman 11,5 cm,” sambungnya.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah warga, korban meninggal sudah sering membuat petasan menjelang bulan puasa dan Idul Fitri.
Aktivitas pembuatan petasan ini rutin dilakukan korban setiap tahun.
“Berdasarkan keterangan, setiap tahun korban membuat petasan. Petasan itu digunakan sendiri dan juga masyarakat yang berada di lingkungan sini menjelang Ramadan."