Pembersihan Abu Vulkanik di Jalan Desa Krinjing Magelang, Mobil Meriam Air Polisi Dikerahkan
Pembersihan jalan Desa Krinjing, Magelang dari efek abu vulkanik Gunung Merapi mengerahkan mobil meriam air milik polisi dan dibantu mobil damkar
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Abu vulkanik erupsi Gunung Merapi di Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai dibersihkan oleh petugas gabungan.
Pembersihan jalan Desa Krinjing tersebut juga mengerahkan mobil meriam air milik polisi.
"Water cannon kita gunakan untuk membersihkan jalan, mudah-mudahan bisa membantu masyarakat," ujar Kapolres Magelang, Kombes Ruruh Wicaksono, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (13/3/2023).
Petugas pembersihan jalan tersebut terdiri dari polisi, TNI, damkar, relawan, dan masyarakat.
Abu vulkanik erupsi Gunung Merapi juga membuat jalanan yang terkena abu menjadi licin.
"Kita melihat desa ini cukup tebal abu vulkanik yang turun di aspal, ini kalau tidak segera turun hujan cukup licin," tambah Kombes Ruruh Wicaksono.
Baca juga: BPPTKG Mencatat Terjadi 2 Kali Awan Panas Guguran dari Erupsi Gunung Merapi Hari Ini
Beberapa sekolah di Desa Krinjing juga terdampak abu vulkanik.
SDN 2 Krinjing dan TK Pertiwi Krinjing yang terdampak abu vulkanik juga mulai dibersihkan.
Pembersihan dilakukan untuk menghindarkan para murid dan guru dari efek abu vulkanik di sekitar sekolahan.
"Mengingat hari Senin proses belajar mengajar, khususnya untuk kelas 6 itu ujian, jadi biar tidak mengganggu proses belajar," ujar TRC BPBD Magelang, Yudo Waskito.
Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (11/3/2023), pukul 12.12 WIB.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DI Yogyakarta melalui keterangan resminya menyampaikan, guguran awan panas Gunung Merapi ke arah Kali Bebeng dan Krasak.
Dalam rekaman visual Gunung Merapi yang diamati BPPTKG terjadi 1 kali guyuran lava dengan jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Apakah Erupsi Gunung Merapi Sebabkan Cuaca Panas di Yogyakarta dan Solo Raya? Ini Kata Pakar
"Suara guguran juga terdengar dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," ungkap keterangan BPPTKG yang diterima Tribunnews.com.
Status kegempaan yang tercatat yaitu sebagai berikut:
Jumlah guguran 9, amplitudo 4-11 mm, dan durasi 43.9-96.6, hybrid/fase 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik, dan durasi 7.4 detik.
Amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik, dan durasi 9.3-11.2 detik.
(Tribunnews.com/Muhammad Abdillah Awang)