Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ngaku Diutangi Mandor Masjid Sheikh Zayed Rp145 Juta, Pemilik Warung di Solo Jual Perhiasan

Pemilik warung di Solo mengaku diutangi oleh sejumlah mandor pekerja masjid Sheikh Zayed hingga Rp 145 juta.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ngaku Diutangi Mandor Masjid Sheikh Zayed Rp145 Juta, Pemilik Warung di Solo Jual Perhiasan
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Dian (kiri), pemilik warung Restu Bunda di Kota Solo, Jawa Tengah, yang mengaku diutangi hingga Rp145 juta oleh mandor proyek Masjid Sheikh Zayed. 

TRIBUNNEWS.COM – Pemilik Warung Restu Bunda di Kota Solo, Jawa Tengah, Dian, menyebut mandor Masjid Sheikh Zayed berutang makanan padanya hingga mencapai Rp 145 juta.

Sebagai informasi, warung makan milik Dian berlokasi tak jauh dari Masjid Sheikh Zayed yang ada di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Saat proses pembangunan masjid masih berlangsung, aku Dian, warung miliknya kerap didatangi mandor untuk makan.




Dian mengatakan utang ratusan juta itu berasal dari pekerja bangunan yang bekerja di bawah tiga mandor.

Ia pun merinci masing-masing utang yang ditinggalkan para mandor itu.

Mandor pertama yang berinisial N, berutang pada Dian sebesar Rp 65 juta.

Baca juga: Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Utang Rp 145 Juta di Warung Makan, Ini Tanggapan Gibran

Kemudian, mandor G berutang Rp50 juta. Diketahui, N dan G sama-sama berasal dari Demak.

BERITA TERKAIT

Mandor yang terakhir adalah G yang berasal dari Purwodadi, berutang sebanyak Rp30 juta.

Selama proyek, Dian melayani makan untuk para pekerja proyek di bawah tiga mandor itu.

Awalnya, Dian mengaku ia ditawari untuk melayani makan pekerja proyek dari enam mandor.

Namun, ia menolak karena tidak sanggup melayani semuanya.

"Sebenarnya enam (mandor). Maaf, kalau saya harus nyukupin (enam) mandor saya tidak bisa," kata Dian mengulangi kisahnya, Kamis (16/3/2023), dikutip dari TribunSolo.

Ia pun meminta agar tawaran itu dibagi dengan warung lainnya.

"Tolong dibagi warung. Yang (dari) tiga (mandor) dibagi warung dekat bengkel," imbuh Dian.

Buntut utang ratusan juta yang ditinggalkan para mandor begitu saja, kini Dian harus menjual perhiasannya demi menyambung hidup.

"Ya sedikit demi sedikit. Apa yang ada dijual dulu. Yang punya perhiasan dijual dulu untuk gali lubang tutup lubang," pungkasnya.

Gibran Rakabuming Raka buka suara

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (TribunSolo.com)

Terkait permasalahan pemilik warung dengan mandor proyek Masjid Syekh Zayed, Wali Kota Solo, Gibrak Rakabuming Raka, buka suara.

Menurut Gibran, PT Waskita yang merupakan kontraktor dari masjid tersebut ternyata telah memenuhi kewajibannya.

Untuk itu, Gibran menduga permasalahan tersebut ada di mandor.

Baca juga: Mandor Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Punya Utang Makan Rp 145 Juta, Ini Tanggapan PT Waskita

"Wis ditelepon, mandore sing salah (Sudah ditelepon, mandornya yang salah). Ya enggak tahu itu (salah) mandore atau dari sub-vendor," ujar Gibran, Kamis, dikutip dari laman TribunSolo.

Diakui Gibran, ia bahkan sudah mengantongi nama mandor yang diduga berutang ke Dian.

Meski begitu, ia belum akan membawa permasalahan utang ini ke jalur hukum.

Ia masih menunggu pertanggungjawaban dari para mandor yang berutang.

"Dirampungke koyo cah lanang (diselesaikan seperti laki-laki). Ngebon nganti satus yuto (utang sampai seratus juta). Ojo ditiru (jangan ditiru)," ungkapnya.

"Yo tak parani wonge (Saya datangi orangnya). Itu kan warga kita. Warga asli Gilingan."

"Warung diboni sak yuto we ambruk, iki satus yuto (Warung diutang Rp 1 juta aja bisa jatuh apalagi ini seratus juta). Segera minggu ini," sambungnya.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunSolo/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas