TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan Kades Curuggoong, Serang, Banten bernama Salamunasir diduga dipicu adanya perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku.

Pelaku yang bernama Suhendi cemburu karena istrinya terus diganggu korban dan menemukan sebuah foto bukti perselingkuhan.

Hal inilah yang membuat pelaku menikam korban dengan jarum suntik yang berisi obat injeksi bermerek Sidiandryl Dyphenhydramine.

Setelah ditikam dengan jarum suntik, korban sempat dilarikan ke RSUD Banten, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Kades Curug Goong, Niatnya hanya Bikin Lemas hingga Bantahan Perselingkuhan

Istri pelaku merupakan seorang bidan yang bekerja di Puskesmas Padarincang, Serang.

Kepala Puskesmas Padarincang, Suhuda Hamsani mengatakan NN sudah lama bekerja di tempatnya.

Ia menambahkan NN merupakan Tenaga Harian Lepas (THL) kontrak di Puskesmas tersebut.

"Kalau THL itu kontraknya setahun sekali, ini udah tahun ke empat atau ke lima gitu dia kerja di sini," ungkapnya, Jumat (17/3/2023), dikutip dari TribunBanten.com.

Menurutnya kinerja NN termasuk bagus dan memiliki loyalitas tinggi sebagai tenaga kesehatan.

"Sekarang masih bekerja, maaf gak bisa cerita banyak-banyak, sudah ditangani oleh kepolisian kan," bebernya.

Awal Mula NN dan Salamunasir Saling Kenal

Polisi membenarkan adanya perselingkuhan antara Kepala Desa Curuggoong, Serang, Banten bernama Salamunasir dengan istri pelaku pembunuhan berinisial NN.

Perselingkuhan antara Salamunasir dengan NN sudah berlangsung selama 8 bulan.

Diketahui, Salamunasir menjadi Kades Curuggoong sejak tahun 2021.

Baca juga: Bunuh Kades dengan Obat Injeksi, Mantri Suhendi jadi Tersangka dan Terancam 15 Tahun Penjara