Populer Regional: Viral Nakes Rendahkan Pasien BPJS - Pengakuan Pelaku Perampokan Bank di Lampung
Berikut berita populer mulai video viral parodi nakes rendahkan pasien BPJS hingga pengakuan perampok bank di Lampung.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai video parodi tenaga medis (nakes) yang merendahkan pelayanan terhadap pasien BPJS Kesehatan.
Konten tersebut akhirnya viral dan menjadi bahan perbincangan warganet.
Termasuk dokter Tirta ikut memberikan tanggapannya soal isi video parodi ini.
Kemudian ada video ratusan driver ojek online (ojol) segel kantor Maxim.
Insiden diketahui terjadi di Kota Jayapura, Papua.
Para driver ojol merasa kecewa soal tarif yang lebih rendah dibanding aplikasi ojol lainnya.
Baca juga: Populer Nasional: Selebgram Ajudan Pribadi Ditangkap Polisi - IPW Laporkan Wamenkumham ke KPK
Berita populer terakhir datang dari update kasus perampokan bank di Lampung.
Seorang pelaku bernama Heri Gunawan memberikan pengakuannya.
Heri kepada polisi mengungkap alasan merampok karena butuh uang membeli narkoba.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam selengkapnya:
1. Viral Nakes Diduga Rendahkan Pasien BPJS, dr Tirta: Tidak Boleh Ada Diskriminasi
Influencer kesehatan, dokter Tirta Mandira Hudhi, memberi tanggapan soal video dari tenaga kesehatan (nakes) yang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tiga orang yang diduga sebagai nakes membuat konten tentang pasien BPJS.
Mereka terlihat berbaring dan bermain ponsel di tempat yang diduga puskesmas itu.
"Ketika pasien BPJS masuk," tulis akun TikTok @rintobelike2.
Konten tersebut seakan menunjukkan adanya perbedaan pelayanan antara pasien BPJS dan non BPJS.
Tangkapan layar video itu diunggah oleh akun Twitter @tanyarlfes pada Sabtu (18/3/2023).
Cuitan tersebut menjadi viral hingga turut mendapat tanggapan dari dr Tirta.
Bahkan, kata BPJS menjadi trending topic di Twitter pada Sabtu pagi.
Melalui akun Twitter-nya @tirta_cipeng, dr Tirta menyebut diskriminasi tidak boleh terjadi dalam pelayanan kesehatan.
Sebab, kata dr Tirta, banyak pasien yang terbantu karena adanya layanan BPJS.
Ia pun menyayangkan terkait nakes yang membuat konten tentang pasien BPJS tersebut.
"Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan pasien."
"Padahal banyak pasien terbantu karena bpjs ini. Karena penyakit yg dicover bpjs itu sangat buanyak."
"Iya. Bpjs belum sempurna. Masih perlu banyak perbaikan. Akan tetapi, bpjs sangat bermanfaat."
2. Ratusan Driver Ojol Segel Kantor Maxim, Minta Maxim Menaikkan atau Menyamakan Tarif dengan Ojol Lain
Kantor Maxim di kawasan Padang Bulan, Kota Jayapura, Kamis (16/3/2023) siang disegel ratusan pengemudi ojek online (Ojol).
Para pengemudi ojol tersebut menuntut agar adanya pemerataan harga tarif ojek online pihak Maxim agar tidak terjadi kesenjangan.
Pasalnya jasa transportasi online Maxim tidak menyamaratakan tarif penumpang dengan jasa transportasi online lainnya.
Tarif ojol Maxim dinilai relatif murah sehingga para pengemudi ojek online lainnya terancam minim pendapatan.
Koordinator Aksi Demo, Supriyono, mengatakan tuntutan utama pihaknya ialah agar adanya pemerataan harga Maxim dengan ojol lainnya.
"Hari ini demo dipusatkan di 2 lokasi, yaitu di Kantor Pusat Maxim di kawasan Padang Bulan dan Kantor Grab Jayapura, kami memberikan tuntutan agar tarif dari Ojol Maxim segera dinaikkan atau disamakan dengan Ojol lainnya di Jayapura," terang Supriyono.
Karena tarif ojol Maxim dinilai terlalu murah, sehingga menimbulkan gesekan dengan ojek konvensional atau ojek pangkalan di Jayapura belakangan ini.
"Lalu tuntutan kami yang kedua ialah, agar Maxim segera menutup aplikasi pendaftaran untuk menerima mitra atau driver ojol baru, karena menurut data sudah ada 2.000 driver Maxim yang terdaftar saat ini di Jayapura," ujarnya.
Sementara itu, aksi demo yang dinamakan Aksi Ojek Online Jayapura itu menuturkan pihaknya juga sekaligus menutup Kantor Operasional Maxim dengan melakukan penyegelan.
"Ini merupakan langkah tegas sampai adanya titik temu, dan menemui solusi bersama," katanya.
Pihaknya juga berencana untuk melakukan audiensi lebih lanjut dengan pihak DPRD, terkait permasalahan tersebut.
Sekadar diketahui, Kota Jayapura dengan modernisasi jaman kini tersedia banyak sekali layanan jasa ojek online dengan harga yang variatif.
3. Pengakuan Pelaku Perampokan Bank di Lampung, Uang Hasil Merampok Diduga untuk Beli Narkoba
Pelaku perampokan Bank Arta Kedaton Makmur, Bandar Lampung, Heri Gunawan (42), telah diamankan.
Heri Gunawan menjadi satu dari tiga pelaku perampokan di Bank Arta Kedaton Makmur, Bandar Lampung, Jumat (17/3/2023).
Saat ini, dua orang pelaku lainnya sedang dalam pengejaran petugas kepolisian.
Direskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Reynold Hutagalung, mengatakan saat mengamankan pelaku, tidak ditemukan identitas.
Namun, identitas pelaku diketahui setelah dilakukan scientific crime investigation dan finger print.
"Pelaku HG (Heri Gunawan) diketahui warga Bandar Lampung."
"Pelaku merupakan pekerja serabutan," kata Reynold Hutagalung di Rumah Sakit Bhayangkara, Bandar Lampung, Jumat, dilansir TribunLampung.co.id.
Reynold mengungkapkan, pelaku saat ini masih dirawat di RS Bhayangkara Bandar Lampung.
"Pelaku masih dirawat di RS Bhayangkara sambil berjalan proses penyelidikan dan penyidikan," tambahnya.
Pengakuan Pelaku Perampokan
Heri Gunawan yang merampok Bank Arta Kedaton Makmur diduga sebagai pecandu narkoba.
Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Ino Harianto, menjelaskan rencananya hasil merampok juga akan digunakan untuk membeli narkoba.
"Motifnya, berdasarkan pengakuan pelaku (perampokan bank) dia merupakan pengguna aktif narkoba jenis putau," kata Kombes Pol Ino Harianto, Jumat, dikutip dari TribunLampung.co.id.
"Jadi diduga hasil pelaku merampok ini akan digunakan untuk membeli narkoba," jelasnya.
(Tribunnews.com)