Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Ibu Duduk Santai Tunggui Anaknya Ngemis, Faktor Ekonomi jadi Alasan Pekerjakan Anak

Ketahuan asyik duduk manis di warung saat anaknya sedang mengemis, ibu-ibu di Karawang, Jawa Barat ini ngaku sang anak sudah yatim dan harus bekerja.

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Sri Juliati
zoom-in Viral Ibu Duduk Santai Tunggui Anaknya Ngemis, Faktor Ekonomi jadi Alasan Pekerjakan Anak
TribunJabar
Inilah potret seorang ibu di Karawang, Jawa Barat yang didatangi warga karena ketahuan menunggu anaknya mengemis. 

TRIBUNNEWS.COM – Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu tengah santai duduk di sebuah warung kawasan Karawang, Jawa Barat untuk menunggu anaknya yang sedang mengemis. 

Saat awal viral di Twitter dan diunggah di akun @Heraloebbs, disebutkan bahwa ibu-ibu tersebut berlokasi di Kuningan, Jawa Barat

Namun, dikutip dari TribunJabar, hal tersebut dibantah oleh Kepala Satpol PP Kuningan Agus Basuki yang telah melakukan penelusuran di sekitar lokasi.

Agus dan timnya melakukan penelusuran di Taman Kota, Taman Cirendang, Alun-Alun Ciawigebang, Taman Luragung, hingga Taman Cilimus.

Oleh karena itu, Agus yakin bahwa video viral tersebut bukan berlokasi di Kuningan.

Terlebih menurut Agus logat bicara yang digunakan dalam video tersebut berbeda dari logat yang biasa digunakan masyarakat Kuningan.

Baca juga: Tak Hanya Rendahkan Pasien BPJS, Nakes Ini Ternyata Sering Buat Konten Gunakan Vape di Ruang Kerja

"Yakin jika lokasi dalam video yang viral itu bukan di Kuningan. Apalagi logat bicara orang-orang yang ada dalam video tersebut berbeda dengan orang Kuningan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, dalam video yang viral, ibu-ibu itu awalnya duduk dengan santai di sebuah warung tersebut.

Tak berapa lama terdapat pria menggunakan jaket berwarna merah dan menggunakan helm kuning menghampiri ibu tersebut.

Tak berselang lama, perekam video itu kemudian juga menghampiri.

Pria berjaket merah dan perekam video itu mempertanyakan ibu tersebut mengenai alasannya menyuruh anaknya sendiri mengemis.

Ibu berbaju cokelat itu beralasan bahwa sang anak kini sudah yatim dan harus bekerja untuk menyambung hidup.

Namun, beberapa orang yang akhirnya ikut mendekati ibu tersebut tak terima dengan pernyataannya. 

Terdengar dalam video tersebut seorang warga mengatakan bahwa ibu tersebutlah yang seharusnya bekerja.

“Kalau anaknya yatim, maneh mah usaha dimana-mana geh (kamu seharusnya yang berusaha),” kata seorang warga yang belum diketahui identitasnya.

Perekam video tersebut menyebut aksi ibu tersebut harus viral agar tak lagi mempekerjakan sang anak.

Ini nih ibu-ibu ini, harus diviralkeun urang, anaknya suruh minta-minta, ibunya nungguin di sini, makan enak, viralkan-viralkan, adukan ke perlindungan anak ni," ujar sang perekam video.

Menanggapi terkait viralnya video ibu-ibu yang diduga mempekerjakan anaknya itu, dikutip dari TribunJabar, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Karawang Ridwan Salam mengatakan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut.

"Ibu ini sudah ditangani Puskesos dan PSM (pekerja sosial masyarakat) Kelurahan Tunggakjati. Sedang menunggu dari Bidang Perlindungan Anak," ujar Ridwan pada Minggu (19/3/2023).

Tidak hanya itu saja, buntut dari video viral itu, berdasarkan pernyataan Ridwan, PSM dan Pemerintah Kelurahan Tunggakjati telah mendatangi rumah ibu tersebut.

"Klarifikasi Ibu Kesih benar berada di tempat tersebut. Atas pengakuannya, bukan keinginan ibunya (anak meminta-minta karena keinginan sendiri) karena faktor ekonomi," kata Ridwan.

Selain itu, Ridwan menyebut bahwa ibu tersebut berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya untuk menyuruh anak mengemis.

Janji tersebut tertulis dalam surat yang ditandatangani oleh sang ibu dan disaksikan Ketua RT 001, RW 013, Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat.

"Sebagai tindak lanjut akan ada Pendampingan dari Kabid DP3A (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan Dinsos Kabupaten Karawang," kata Ridwan.

Perihal tindak lanjut penangannya akan dibahas Dinas Sosial, DP3A, dan stakeholder terkait.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunJabar/Rheina Sukmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas