Jokowi Kunjungi Papua, Jawab Isu Keselamatan Penerbangan hingga Minta Anak Muda Tidak jadi PNS
Jokowi menjawab isu keselamatan penerbangan di Papua dan mengingatkan masyarakat Papua akan adanya bonus demografi pada tahun 2035.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kota Jayapura, Papua dan meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa (21/3/2023).
Setelah meresmikan Gedung PYCH, Jokowi menjawab isu keselamatan penerbangan yang terancam karena aksi Kelompok Separatis Teroris (KST) akhir-akhir ini.
Jokowi mengaku telah membahas masalah ini dengan melakukan rapat bersama Kapolda Papua dan Panglima TNI.
"Tadi malam kita telah melakukan rapat, salah satunya membahas hal tersebut, pada intinya faktor keselamatan menjadi yang utama," ungkapnya, Selasa (21/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.
Baca juga: Ganjar Sebut Ada Pembicaraan Politik dengan Jokowi dan Prabowo Saat Hadiri Panen Raya di Kebumen
Diketahui, dua insiden penyerangan terhadap pesawat terjadi di Papua.
Penyerangan pertama dilakukan terhadap pesawat Susi Air dan mengakibatkan pilot pesawat bernama Philips disandera.
Kemudian ada penyerangan terhadap pesawat Trigana Air yang ditembaki hingga berlubang.
Selain membahas isu keselamatan penerbangan, Jokowi juga mengingatkan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2035 mendatang.
Ia meminta anak muda di Papua tidak berpikir menjadi pegawai negeri sipil (PNS) karena masih banyak lapangan pekerjaan lain yang bisa didapatkan.
"Kita tahu bahwa negara kita Indonesia akan mengalami bonus demograf pada tahun kurang lebih nanti 2035. Sebagian besar penduduk Indonesia berusia produktif."
"Sehingga ini memerlukan wadah memerlukan kesempatan kerja memerlukan peluang kerja. Jangan berpikir kita semua ini pengen (ingin) jadi PNS," jelasnya.
Baca juga: Menpora Pengganti Amali Anak Muda, Jokowi Sebut Sosok Begini yang akan Menggantikan Zainudin Amali
Jokowi mengapresiasi anak muda Papua yang telah menekuni berbagai bidang pekerjaan seperti fashion, musik, fotografi hingga menekuni platform aplikasi.
"Ini yang sangat bagus. Artinya peluang-peluang itu diisi oleh anak-anak muda kita. Ada peternakan ada perikanan," ungkapnya.
Jokowi Minta Gedung Seperti PYCH Dibangun di Provinsi Lain
Jokowi meresmikan gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Kota Jayapura ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penanaman pohon di pelataran Gedung PYCH, Selasa (21/3/2023) .
Jokowi mengaku kagum dengan fasilitas di Gedung PYCH yang dapat memaksimalkan kreatifitas anak muda Papua.
Dalam sambutannya, Jokowi meminta bangunan serupa dapat dibangun di Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua Barat, Maluku, dan Aceh.
Baca juga: Mama Nelce Berharap Jokowi Bisa Benahi Pasar Youtefa Agar Lebih Nyaman untuk Pedagang
"Hari ini kita bisa melihat bersama Gedung Papua Youth Creative Hub yang luar biasa, makanya saya minta gedung serupa bisa dibangun di NTT, Papua Barat, Maluku, dan Aceh," paparnya.
Menurut Jokowi sejumlah fasilitas di Gedung PYCH dibangun khusus agar anak muda Papua dapat mengembangkan potensinya.
“Terdapat berbagai fasilitas memadai dan dinilai mumpuni untuk pengembangan kreativitas anak muda.”
"Ada co-working space-nya, lalu ada studio podcast, studio fotografi, dan berbagai UMKM yang merupakan produk asli lokal Papua," lanjutnya.
Mantan Wali Kota Solo ini berharap UMKM lokal Papua dapat berkembang dengan dibangunnya Gedung PYCH.
"Tentu apabila produk-produk yang dihasilkan packaging-nya bisa baik, maka ini bukan hanya bisa disukai masyarakat Papua saja, tetapi bisa dipasarkan ke luar daerah," sambungnya.
Diketahui, Gedung PYCH dicetuskan pertama kali saat Jokowi bertemu dengan tokoh Papua Muda Inspiratif di Istana Negara pada September 2019 lalu.
Baca juga: Jokowi: PYCH Beri Kesempatan Anak Muda Papua Kembangkan Kualitasnya
Gedung tersebut mulai dibangun pada September 2021 dan nilai kontrak pembangunannya mencapai Rp95,5 miliar.
Sebelumnya, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Corneles Sagrim mengatakan gedung tersebut merupakan gedung yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan.
Menurutnya pembangunan gedung ini sangat memperhatikan energi alam, seperti pencahayaan hingga sirkulasi udara.
“Jadi, gedung PYCH ini pada siang hari tidak memerlukan lampu. Demikian pula gedung asrama, tanpa penerangan lampu tetap terang di semua sisi karena banyak kaca dan lubang ventilasi,” ungkapnya, Senin (20/3/2023).
Ia menambahkan proses groundbreaking gedung ini dilakukan langsung oleh Jokowi pada Oktober 2021.
Baca juga: Soal Pembebasan Pilot Susi Air, Jokowi: yang Penting Penuh Kehati-hatian
Corneles Sagrim menambahkan arsitekur atap gedung PYCH terinspirasi dari rumah adat masyarakat Kota Jayapura dan Wamena.
Sementara itu, Perwakilan Generasi Muda Papua, Vitha Faidiban mengaku bangga ada gedung seperti PYCH di tanah Papua.
Menurut Vitha gedung tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga Papua untuk menunjang kreativitas dengan beragam fasilitas yang dimiliki.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi dan Kepala BIN, Pak Budi Gunawan, atas kebaikan dan cintanya untuk Tanah Papua, sehingga kami diberikan kesempatan menempati gedung ini," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Calvin Louis)