Vito, Korban yang Ditabrak Bocah 15 Tahun di Semarang Meninggal Dunia setelah Koma 2 Minggu
Vito Raditya yang menjadi korban kecelakaan usai ditabrak oleh bocah usia 15 tahun meninggal dunia Senin (21/3/2023). Ia sempat koma selama dua minggu
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Vito Raditya, korban kecelakaan yang ditabrak oleh bocah 15 tahun di Semarang pada 8 Maret 2023 meninggal dunia pada Senin (20/3/2023) malam sekira pukul 19.45 WIB.
Kabar ini diunggah oleh paman Vito, Keane di akun Instagram pribadinya, @keaneric.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Vito sempat dinyatakan koma selama dua minggu.
"20 Maret 2023 pukul 19:45, Vito menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang dari koma sejak tanggal 8 Maret 2023," tulis Keane dalam unggahan tersebut.
Tante Vito, Feynita Susilo mengungkapkan Vito akan disemayamkan di Pemakaman Tiong Hoa Ie Wan di Jalan Yos Sudarso, Tawangmas, Kecamatan Semarang, Kota Semarang Barat.
Lalu, ia juga mengatakan Vito tidak akan dimakamkan, tapi dilakukan prosesi kremasi.
Baca juga: Siswa SMA Ditabrak Anak 15 Tahun di Semarang hingga Koma, Keluarga Penabrak Enggan Minta Maaf
Namun, belum diketahui prosesi kremasi akan dilakukan.
"Dikremasi. Untuk waktu dan harinya belum tahu. Masih dalam perundingan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/3/2023).
Diketahui, Vito ditabrak oleh adik kelasnya di SMA Theresiana berinisial KP (15) pada 8 Maret 2023 sekira pukul 11.00 WIB.
Pada saat itu, Vito bersama rekannya berinisial M yang membonceng akan menyeberang di Jalan Brumbungan menuju Jalan Anggrek di Semarang.
Namun, saat akan menyeberang, ada motor Yamaha R25 yang melaju kencang dari arah samping kiri Vito dan dikendarai oleh KP.
Senada dengan Vito, saat kejadian pun KP juga tengah memboncengkan rekannya berinisial T.
Ketika diwawancarai pada Minggu (19/3/2023), Feynita menduga KP tidak berinisiatif untuk mengerem motor yang dikendarainya sehingga insiden kecelakaan tidak dapat terhindarkan.
"(KP dan T) tanpa menggunakan helm saat menabrak Vito. Motor (Yamaha) 25 ini diduga mempunyai kecepatan tinggi tanpa ada upaya mengerem sehingga tabrakannya fatal," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (19/3/2023).
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Syabda dan Ibunya Hingga Dimakamkan Bareng Sang Nenek
Alhasil Vito dan rekannya pun terpental hingga ke pinggir jalan.
Feynita menjelaskan, saat terkapar, darah telah keluar dari lubang hidung dan telinga Vito.
Kemudian, Vito pun langsung dibawa ke RS Karyadi untuk menjalani perawatan.
"(Rekan Vito) setengah sadar, tiba-tiba dia sudah di aspal, dan tiba-tiba di sudah di rumah sakit," jelas Feynita.
"(Vito) Dibawa ke RS Karyadi, oleh siapanya (yang membawa) saya kurang paham," sambungnya.
Sementara, keluarga Vito mengetahui korban mengalami kecelakaan dari guru sekolahnya.
Akibat insiden kecelakaan tersebut, Vito pun mengalami luka berat yaitu retak di tengkorak kepala, pendarahan di batang otak, patah di tulang pipi, pembengkakan dan pendarahan pada paru-paru, dan kaki patah dengan luka terbuka.
Kondisi Vito Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal dunia, Feynita mengatakan kondisi Vito terus menurun.
Pada saat awal dirawat, pihak RS Karyadi tidak dapat melakukan penanganan medis lantaran Vito dalam kondisi kritis.
"Saat itu langsung masuk ke ruang IGD red flag dengan penanganan yang serius, langsung ditindak. Namun, kondisi sudah terlalu buruk tidak dapat dilakukan tindakan apapun hanya menunggu Vito sadar sampai detik ini (Minggu)," kata Feynita.
Pada saat diwawancara Minggu malam, Feynita mengungkapkan kondisi Vito masih belum sadar dan dinyatakan koma.
Baca juga: Sebelum Insiden Kecelakaan Maut, Syabda Sempat Minta Ayahnya Gantian Mengemudi di KM 57 Cikampek
Bahkan hemoglobin Vito terus menurun hingga di angka 8,7 gram/dl.
Padahal dikutip dari mayoclinic.org, hemoglobin normal bagi pria dewasa adalah 13,2-16,6 gram/dl.
"Koma, per hari ini (Minggu) HB-nya turun dan sedang dilakukan transfusi darah. Turun ke 8,7," jelasnya.
Sementara untuk level kesadaran Vito juga mengalami penurunan.
"Awal kondisi kesadarannya 5/16 dan saat ini 3/16," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)