Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkah Laku Bule di Bali Kembali jadi Sorotan, Buka Celana di Kawah Gunung Agung

Ketua PHDI soroti video WNA Rusia yang berpose setengah telanjang di depan kawah Gunung Agung. Ia meminta WNA tersebut dideportasi.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Tingkah Laku Bule di Bali Kembali jadi Sorotan, Buka Celana di Kawah Gunung Agung
YouTube Warta Kota Production
Bule asal Rusia dikecam warganet lantaran aksi tidak terpujinya dengan melepas celana di kawasan kawah Gunung Agung, Bali 

TRIBUNNEWS.COM - Tingkah laku wisatawan asing atau bule di Bali akhir-akhir ini jadi sorotan.

Beberapa waktu lalu, diberitakan sejumlah bule yang melanggar aturan lalu lintas hingga ada warga negara asing (WNA) yang punya KTP.

Terbaru, ada bule yang diduga berasal dari Rusia melepas celananya di depan kawah Gunung Agung.

Mengutip Tribun Bali, bule tersebut menghadap ke kawah sambil merentangkan tangan.

Fotonya pun ramai diperbincangkan dan mendapatkan banyak tanggapan negatif.

Terlebih, Gunung Agung merupakan gunung yang disucikan umat Hindu.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, Nyoman Kenak pun mengecam tindakan bule tersebut.

Baca juga: Motif Pelaku Mutilasi Perempuan di Sleman: Terlilit Utang Pinjol Rp 8 Juta, Terancam Hukuman Mati

Berita Rekomendasi

Perilaku bule tersebut disebutnya tak menghargai kesucian Bali, bukan lagi karena kurangnya edukasi kepada wisatawan.

"Bule-bule, atau siapa pun yang tak bisa menghargai Bali, harusnya ditindak tegas. Kalau bule, ya deportasi," ungkapnya, Senin (20/3/2023).

Ia juga mendukung pihak berwenang mulai dari Polisi hingga Kemenkumham serta Pemprov Bali untuk menindak tegas bule-bula nakal maupun mereka yang melecehkan Bali.

"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegasnya.

Ia juga menekankan untuk semua pihak perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat.

"Ini jadi renungan bersama. Kami menilai tidak ada pihak yang disalahkan, namun kini kita perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami meyakini masyarakat setempat telah memikirkan hal ini," ungkapnya.

Kata Koordinator Pendaki

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas