Kapolres Nduga Sebut Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB Mulai Alami Penurunan Kesehatan
Rio menerangkan bahwa sampai saat ini upaya negosiasi masih tetap diutamakan untuk tujuan pembebasan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menyampaikan perkembangan informasi terkini terkait kondisi pilot maskapai penerbangan Susi Air, Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
"Bisa kami pastikan bahwa pilot sekarang sampai update informasi terakhir masih dalam kondisi hidup," kata Rio dalam tayangan Kompas TV, Kamis (23/3/2023).
Namun kondisi pilot Susi Air tersebut berdasarkan informasi terbaru alami penurunan kesehatan.
Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya kelelahan, cuaca serta makanan selama yang bersangkutan disandera.
"Akan tetapi ada beberapa analisa dari kami bahwa kondisi pilot sekarang lagi kondisi kesehatannya menurun. Itu dari beberapa faktor yang kami analisa, karena kecapean, cuaca atau makanan itu akan sangat berdampak untuk kesehatan pilot tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Kondisi Terbaru Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Polisi Sebut Kondisi Kesehatan Menurun
Rio menerangkan bahwa sampai saat ini upaya negosiasi masih tetap diutamakan untuk tujuan pembebasan.
Selain itu ada juga sejumlah upaya alternatif yang ditempuh, namun hingga kini upaya tersebut masih belum membuahkan hasil.
"Upaya negosiasi tetap dilaksanakan, dilakukan, dan kita sudah menggunakan beberapa alternatif dan sampai sekarang masih belum berhasil tapi tetap kita upayakan," katanya.
"Kita berdoa saja bersama-sama mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pilot sudah keluar," ujar Rio.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Kisdiyanto mengungkapkan sampai saat ini satuan TNI di wilayah Papua masih melaksanakan operasi bersama Polri terkait pembebasan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua.
Namun demikian, kata dia, operasi penegakan hukum tersebut mengutamakan keselamatan sandera.
Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kegiatan Media Gathering Puspen TNI di Markas PMPP TNI di Sentul Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/3/2023).
"Seperti Bapak Panglima sampaikan, bahwa kalau kita mau, satuan khusus yang dimiliki oleh TNI mampu untuk segera mengeksekusi para separatis itu," kata Kisdiyanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.