Lagi-lagi Tukang Ojek Tewas Korban Penembakan OPM, Mengapa KKB Papua Kerap Menyasar Tukang Ojek?
Belum diketahui secara pasti mengapa KKB ikut menyasar tukang ojek. Namun Juru Bicara OPM pernah memberikan pernyataan soal alasan menyerang ojek.
Penulis: Dewi Agustina
Sedangkan 3 lainnya selamat, dan satu masih belum diketahui keberadaannya.
Baca juga: KKB Serang Warga Sipil, Danrem JO Sembiring Minta KKB Cari Lawan yang Sepadan jika Ingin Bertempur
Belakangan seorang tukang ojek yang sebelumnya dilaporkan hilang itu akhirnya ditemukan.
Namun korban atas nama La Ati itu ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
"Iya, benar, korban meninggal jadi 3 orang, satu yang hilang ditemukan meninggal," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada Tribun-Papua melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (6/12/2022).
Menurut Kapolres Pegunungan Bintang, aksi serangan dan pembunuhan sadis ini dilakukan oleh KKB pimpinan Nason Mimin.
"Dugaan sementara KKB pimpinan Nason Mimin yang melakukan," ungkapnya.
Cahyo Sukarnito menjelaskan, KKB membunuh dua korban atas nama La Usu dan La Aman menggunakan parang.
"Dua orang tewas dibunuh secara sadis dengan luka sabetan parang serta 1 jenazah luka potong pada tangan," ujarnya.
Mengapa KKB Menyasar Tukang ojek?
Hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa KKB ikut menyasar tukang ojek.
Namun Juru Bicara OPM Sebby Sambom pernah memberikan pernyataan soal alasan melakukan penembakan terhadap tukang ojek.
Hal ini disampaikannya kepada Tribun-Papua.com, Jumat (10/6/2022) lalu.
Saat itu Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan bertanggung jawab atas pembacokan hingga tewasnya tukang ojek bernama Adil, di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pada Kamis (9/6/2022) siang.
Adil meninggal tak lama setelah dibacok saat melintasi tanjakan Lapar di Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga.
"TPNPB di bawah pimpinan Peni Murib dan Komandan Operasi Numbuk Telenggen bertanggung jawab atas pembunuhan tukang ojek di Ilaga," ujar Sebby secara tertulis.
Diketahui polisi menyebut OPM sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), lantaran kerap meneror warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Tudingan spionase aparat gabungan TNI-Polri jadi alasan OPM membacok korban.
Sebby mengingatkan warga yang bekerja di wilayah pegunungan Papua untuk tidak beraktivitas bagi tukang bangunan, tukang ojek, guru, mantri dan juga pekerja kemanusiaan non-Papua.
Pasalnya, bagi kelompok ini, wilayah pegunungan adalah medan perang melawan aparat gabungan.
"Kami sudah sampaikan bahwa orang imigran segera tinggalkan wilayah perang di Papua," ujar Sebby.
"Tetapi kenapa mereka masih saja datang ke wilayah Perang untuk lakukan pekerjaan yang sudah dilarang oleh Pimpinan TPNPB?," sambungnya.
Respons Polisi
Terkait peristiwa penyerangan terhadap warga sipil khusunya tukang ojek di Papua, pihak kepolisian melalui Polda Papua pernah mengimbau kepada warga yang mencari nafkah sebagai tukang ojek agar menghindari lokasi yang rawan dari kelompok KKB.
Kabid Humas Polda Papua, Ignatius Benny Ady Prabowo mengajak tukang ojek untuk tidak mengambil risiko dalam mengantar penumpang.
Sumber: (Tribunnews.com/Dewi Agustina) ( Tribun Papua)