Fakta Meninggalnya Ir Purnomo Adjie, Saksi: Tahan Sakit dan Terjatuh dalam Posisi Sujud saat Tarawih
Berikut fakta-fakta meninggalnya Ir Purnomo Adjie saat salat tarawih perdana, Rabu (23/3/2023) dalam kondisi sujud, sempat dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kabar meninggalnya Purnama Hadi Suwito (61) Ketua Masjid Jami An Nur, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Sumatra Selatan menjadi viral di media sosial.
Pria yang dikenal dengan nama Ir Purnomo Adjie ini meninggal saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di hari pertama Ramadhan 1444 H, atau pada Rabu (22/3/2023) malam.
Dikutip dari TribunSumsel.com, seorang saksi menyebut, Ir Purnomo Adjie roboh di rakaat pertama.
Ir Purnomo Adjie jatuh perlahan dalam posisi sujud hingga rakaat salat tersebut berakhir.
Jamaah lain kemudian langsung menolong Ir Purnomo Adjie untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Namun sesampainya di rumah sakit, nyawanya tak terselamatkan.
Kisahnya pun menjadi viral di media sosial lantaran Ir Purnomo Adjie dikenal sebagai sosok yang ramah dan aktif dalam kegiatan sosial.
Semasa hidup, almarhum membuat program pendidikan anak dan lansia untuk menghidupkan kegiatan di masjid.
Kepergian Ir Purnomo Adjie ini pun menjadi perhatian publik hingga viral di media sosial.
Berikut Tribunnews.com fakta-fakta meninggalnya Ir Purnomo Adjie yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Ketua Masjid di Palembang Meninggal Saat Salat Tarawih, Tubuhnya Tiba-tiba Roboh dalam Posisi Sujud
Viral di media sosial
Mulanya, kabar meninggalnya Ir Purnomo Adjie ramai diperbincangkan lantaran diposting oleh akun Instagram @promopalembang, Kamis (24/3/2023).
Akun tersebut mengunggah foto suasana lokasi kejadian meninggalnya Ir Purnomo Adjie.
Foto tersebut disertai narasi yang menerangkan kronologi singkat saat Ir Purnomo Adjie berpulang.
"Innailahi wainailahi rojiun, telah meninggal Ketua Masjid Jami An Nur Bapak Ir Purnomo Adjie.
Sebelum meninggal beliau memberikan kata sambutan dan pesan agar ibadah kita bulan ramadhan ini harus lebik baik dari sebelumnya dan meminta maaf kepada semua jamaah masjid," tulis keterangan beredar.
Diduga penulis narasi tersebut adalah saksi yang juga merupakan jamaah salat tarawih di masjid yang sama dengan Ir Purnomo Adjie.
"Rakaat pertama sholat taraweh berada di shaf pertama di belakang imam berjarak 5 jamaah dengan saya beliau roboh dengan posisi dalam keadaan sujud, dibantu oleh jamaah masjid dilarikan ke RS, namun Allah berkehendak lain.
Di hari pertama bulan Ramadhan insyaAllah beliau husnul khatimah. Aamiin," tulis keterangan dalam foto yang diunggah @promopalembang.
Kronologi meninggalnya Ir Purnomo Adjie
Masih dari TribunSumsel.com, belum diketahui pasti penyebab Ir Purnomo Adjie meninggal dunia.
Namun, mendiang sempat mengeluh sakit di bagian dada dan tampak kurang sehat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Usman (46) sebagai saksi yang saat itu salat persis di sebelah Ir Purnomo Adjie.
"Almarhum sempat memberikan sambutan dan ikut salat Isya berjamaah. Beliau juga memang ada keluhan sakit di dada, waktu salat juga keliatan dia nahan sakit, " ujar Usman saat dijumpai, Kamis (23/3/2023).
Dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah bergaul, Ir Purnomo Adjie meninggal dunia dalam posisi sujud saat imam membacakan ayat pendek di rakaat pertama salat tarawih.
Baca juga: Sosok Ir Purnomo Adjie yang Meninggal saat Salat Tarawih di Masjid, Sempat Mengeluh Sakit Dada
Usman lantas menceritakan bagaimana detik-detik Ir Purnomo Adjie mengembuskan napas terakhir.
"Selesai Imam baca surat Al-Fatihah dan sedang membaca surat tiba-tiba almarhum jatuh perlahan dan posisinya sujud. Bukan rebahan, benar-benar sujud posisinya sampai selesai rakaat kedua tidak bangun lagi," ungkapnya.
Meskipun Ir Purnomo Adjie terjatuh dalam kondisi sujud, salat tarawih tetap berlanjut.
Setelah selesai rakaat kedua jemaah salat tarawih langsung berkumpul dan berupaya membawa Ir Purnomo Adjie menuju rumah sakit.
"Pas di rumah sakit tidak bisa tertolong lagi, " katanya.
Jenazah dimakamkan di TPU Kampung Serang, Kelurahan Karya Mulya Kecamatan Sematang Borang, pukul 10:00 WIB.
Sosok Ir Purnomo Adjie
Ketua RT 09 RW 01, Agus Sihan mengatakan sosok Ir Purnomo Adjie adalah panutan bagi warga selain dikenal sebagai orang yang baik.
"Kalau warga ada acara sekecil apapun dia pasti datang, pokoknya dia itu panutan warga, " kata Agus Sihan.
Menurut informasi yang beredar, semasa hidupnya, sosok Ir Purnomo Adjie dikenal dengan sosok yang ramah dan mudah bergaul hingga aktif dalam kegiatan masyarakat.
Tak hanya itu, Ir Purnomo Adjie ini pula turut mengikuti Forum Kader Posyandu Indonesia, bahkan dirinya mengadakan kegiatan posyandu di masjid An-Nur guna untuk anak-anak yang datang mengikuti kegiatan posyandu bisa mencintai dan rajin ke masjid.
"Kami mengiyakan posyandu di masjid dengan harapan supaya masjid tidak hanya terkesan untuk ibadah saja, tapi masjid bisa untuk kegiatan sosial masyarakat, kenapa dilakukan di masjid karena itu kan kegiatan posyandu yang diikuti oleh ibu-ibu, anak-anak dan lansia jadi kalau kegiatannnya di Masjid agar anak-anak bisa mencintai masjid," ungkap Ir Purnomo yang dikutip dari Pal TV, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: Dadang Meninggal Saat Salat Jumat di Tasikmalaya, Sang Istri Menangis Histeris
Ketua FKPI Sumsel, Sukardi STHI mengatakan bahwa semasa hidup Ir Purnomo Adjie, masjid An-Nur salah satu yang melaksanakan Program Kartu Amal Kehidupan (KAK).
Program yang digagas FKPI dan masjid An-Nur itu termasuk sukses melaksanakannya atas peran mendiang Ir Purnomo.
Lebih lanjut, Ketua FKPI Sumsel juga mengatakan, masjid An-Nur termasuk unik.
Hal itu karena sejak hadirnya sosok Ir Purnomo Adjie sebagai ketua masjid, kas masjid selalu terbilang Rp 0 rupiah.
Pasalnya, begitu uang kas masjid terkumpul langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar masjid.
Kendati begitu, uang kas masjid tidak lama menumpuk dalam kas, melainkan langsung disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Tak hanya itu saja, dikenal dengan sosok yang mudah bergaul super baik hingga disebut suaranya bagus ternyata semasa hidupnya Ir Purnomo ini sering menjadi MC," ungkap Sukardi.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)